Setelah satu pekan pemusatan latihan sekaligus melakukan seleksi terhadap 30 pemain, Fakhri mengantongi penilaian yang cukup. Ketiga pemain yang dipulangkan semuanya berasal dari PPLP: Jarson (PPLP Papua), Taufik Alif (PPLP Sumatra Barat), dan Ikhwan Ali (PPLP Bogor).
Fakhri menyebut pencoretan ini murni karena persaingan yang ketat. Dari sejumlah aspek seperti fisik, teknik, taktik, dan mental, ada pemain yang dinilai lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya sih bisa memahami. Di PPLP, kompetisi tak ada, hanya ada setahun sekali. Latihan memang terus latihan, tetapi kan berbeda dengan mereka yang berkompetisi. Seperti mereka eks pemain AFF 2018 kemarin, selesai dari Vietnam mereka ke klub, enggak rehat, dan langsung latihan dan berkompetisi. Sehingga kebugaran terjaga dan sinkron dengan aspek yang menjadi syarat yang saya sampaikan tadi."
"Dan ini yang mungkin hasil kejurnas PPLP kemarin itu, kalau bertanding sesama mereka kelihatan kalau mereka istimewa. Tetapi ketika mereka bergabung dengan mereka yang sudah berkompetisi, saya melihat mereka sulit untuk mengikuti tempo yang kami inginkan. Program sih oke, tetapi mereka kesulitan menyesuaikan," tuturnya.
Dengan mencoret tiga pemain tersebut, timnas U-19 kini berjumlah 27 pemain. Akan ada empat pemain lagi yang bakal dicoret sebelum mendapatkan komposisi akhir berisi 23 pemain untuk dibawa ke Kualifikasi Piala Asia U-19.
"Empat pemain itu paling lama setelah lawan China pertandingan kedua. Jadi setelah tanggal 20 saya akan umumkan 23 pemain," kata Fakhri menambahkan.
(ads/raw)