Wajah Lama Ramaikan Bursa Pengurus, Apa Kabar Perbaikan PSSI?

Wajah Lama Ramaikan Bursa Pengurus, Apa Kabar Perbaikan PSSI?

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Minggu, 06 Okt 2019 17:18 WIB
Perbaikan PSSI terhambat dengan masuknya orang-orang lama? (Foto: Hasan Al Habshy)
Jakarta - Beberapa wajah lama ambil bagian dalam bursa pengurus PSSI. Hal itu menjadi sinyal perbaikan di federasi sepakbola nasional bakal berhenti?

Nama-nama bekas pengurus lama mendaftar menjadi calon Ketum PSSI, Waketum dan anggota Komite Eksekutif. Mundurnya jadwal Kongres Pemilihan dinilai menjadi salah satu penyebabnya.

Komite Pemilihan (KP) telah mengumumkan 11 nama bakal calon Ketum PSSI. Mereka adalah Arif Putra Wicaksono, Alvin Hinelo, Vijaya Fitriyasa, Benny Erwin, Bernhard Limbong, Fary Djemy Francis, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman, Yesayas Oktovianus dan La Nyalla Mattalitti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari ke 11 nama tersebut, ada beberapa nama yang merupakan pengurus lama PSSI. Sebut saja La Nyalla Mattalitti, Rahim Soekasah, dan Bernard Limbong.

Tak hanya itu, sejumlah bakal calon waketum PSSI juga masih didominasi wajah lama, seperti Gusti Randa, Hinca Pandjaitan, Tri Goestoro, Iwan Budianto dan Jamal Azis.




Pemerhati sepakbola Akmal Marhali menilai kembalinya wajah-wajah lama akibat ketidakjelasan PSSI menggelar Kongres Pemilihan. Hal itu membuat banyak calon lain tidak siap.

"Itu gambaran banyak yang mulai apatis akibat maju mundurnya rencana kongres. Dari semula Januari 2020, ke 2 November, balik lagi mengatasnamakan FIFA ke Januari 2020 sampai tiba-tiba muncul surat edaran sekjen kongres 2 November 2019. Akibat jadwal yang tidak jelas, banyak yang tidak siap," ujar Akmal kepada detikSport, Minggu (6/10/2019).

"Ditambah lagi kongres berdekatan dengan pelantikan presiden dan wakil. Sejumlah tokoh besar masih memprioritaskan posisi menteri dengan PSSI sebagai opsi kedua," katanya.

Dengan kondisi tersebut, ada kemungkinan wajah lama tersebut yang bakal menduduki kursi PSSI. Akmal menilai pemerintah harus ambil andil mengontrol PSSI.

"Pemerintah harus turun tangan. Tapi, harus benar-benar. Jangan setengah matang seperti 2016," katanya menegaskan.





(ads/cas)

Hide Ads