Delapan Klub Liga 1 Dapat Lisensi AFC

Delapan Klub Liga 1 Dapat Lisensi AFC

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 15 Okt 2019 21:43 WIB
Persija Jakarta dan Persib Bandung mendapat lisensi AFC (Rifkianto Nugroho/detikSport)
Jakarta - Enam dari 16 klub Liga 1 akhirnya mendapat lisensi AFC. Dua di antaranya adalah Persija Jakarta dan Persib Bandung.

Pada Selasa, 8 Oktober 2019, bertempat di GoWork FX Sudirman, Lt.7, Club Licensing Committee, yang dikepalai oleh Bapak Timmy Setiawan, mengadakan pleno pengambilan keputusan terhadap pengajuan lisensi AFC 2019 oleh klub yang terdaftar di kompetisi Liga 1 2019.

Ini adalah bagian dari rangkaian proses verifikasi dan lisensi untuk klub profesional di Indonesia. Gunanya untuk bisa berpartisipasi di kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Asian Football Confederation (AFC).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan ini ada 16 klub yang mengajukan lisensi AFC. Dua klub yang tak ikut adalah Kalteng Putra dan Perseru Badak Lampung.






Enam klub berhasil mendapatkan lisensi AFC, yakni Persija, Persib, Persebaya Surabaya, Arema FC, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura. Dua klub lainnya seperti Bali United dan Bhayangkara FC lolos bersyarat. Delapan klub lainnya gagal lolos.

Di kegiatan AFC Club Licensing 2019 ini, terdapat 5 kriteria penilaian yang dievaluasi: Sporting, Infrastructure, Personnel & Administration, Legal, dan Finance.

"Kalau infrastruktur semua klub memang belum mendaftarkan stadion di daerahnya. Kami memahami ini kalau banyak klub stadionnya belum memenuhi syarat. Persija mendaftarkan stadion GBK, PSM daftarkan Stadion Pakansari, Bhayangkara FC daftarkan Stadion Patriot," kata Yulius Amos selaku Club Licensing Manager kepada detikSport, Selasa (15/10).






Amos menyebut bahwa hal menarik dari pengajuan lisensi ini terkait kesiapan klub dalam mengaudit keuangannya. Mereka yang gagal juga bukan berarti terkait stadion, namun banyak aspek lainya.

"Yang sangat menarik justru sisi finansial. Tahun-tahun sebelumnya banyak klub yang tidak mampu melaporkan keuangannya yang sudah diaudit," sambungnya.

"Nah, untuk klub yang mengejar lisensi 2019, klub harus menyelesaikan laporan keuangan 2018 yang sudah diaudit. Banyak klub yang tahun ini klub-klub punya progres di area finansial laporan keuangan yang sudah diaudit. Termasuk laporan keuangan interim untuk periode enam bulan 2019 sudah diaudit oleh auditor yang kredibel dan independen."

"Ini jelas jauh lebih maju dari tahun lalu yang cuma tiga. Seperti contohnya PSIS Semarang meski tidak lolos sudah melaporkan audit keuangannya," tegasnya.









(ran/mrp)

Hide Ads