PSSI menetapkan kongres pemilihan ketua umum dan anggota komite eksekutif (Exco) periode 2019-2023 digelar pada 2 November 2019. Kongres berlangsung di Hotel Shangri La, Jakarta Selatan.
Tanggal kongres itu sedianya lebih cepat dari usulan FIFA, yakni 20 Januari 2020. Namun, PSSI melalui rapat Exco memilih memajukan kongres pemilihan, yang kemudian disetujui voters di Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol, 27 Juli 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saran kami, ikuti kata FIFA. Takutnya sudah kongres, tapi malah tidak diakui. Spending penyelenggaraan, bohong tidak pakai uang. Lebih baik intensifkan komunikasi FIFA. Misalnya, apa betul tanggal 2 (November) sudah diakui FIFA?" kata Gatot kepada wartawan di Media Center Gedung Kemenpora, Jumat (18/18/2019).
"Saya sering komunikasi dengan FIFA, tapi sifatnya cuma yang umum. FIFA senang pemerintah tidak ada intervensi," sambungnya.
Gatot pun mencontohkan gelaran Kongres Pemilihan 2016. Ketika itu, ada polemik terkait lokasi kongres antara di Yogyakarta dan Makassar. FIFA akhirnya memberi perintah agar berlangsung di Jakarta dan paling lambat 10 November kala itu.
"Ikuti kata FIFA. Kita punya pengalaman, kongres 10 November 2016 ada dualisme. Kemenpora minta di Yogya, PSSI di Makassar," Gatot menjelaskan.
"Saya, sepengetahuan menteri, berkirim surat ke FIFA. FIFA memutuskan, sampaikan ke PSSI tidak boleh lebih dari 10 November. Tdak di Yogya dan Makassar, tapi di Jakarta," sambungnya
"Kami tahu kongres dari berita di media. Belum ada laporan masuk kapan kongres," Gatot menegaskan.
(ran/yna)