Benny Erwin: Jika Jadi Ketum PSSI, Timnas Minimal Juara AFF

Benny Erwin: Jika Jadi Ketum PSSI, Timnas Minimal Juara AFF

Mercy Raya - Sepakbola
Sabtu, 19 Okt 2019 13:40 WIB
Calon Ketua Umum PSSI, Benny Erwin. (Foto: Agung Pambudhhy/detikcom)
Jakarta - Calon ketua umum PSSI, Benny Erwin, berambisi untuk memperbaiki prestasi Timnas Indonesia. Jika terpilih, Benny mematok target minimal juara Piala AFF.

Benny menjadi salah satu pelamar posisi ketua umum PSSI 2019-2023. Dia akan bersaing dengan 10 calon ketum lain, Aven Hinelo, Vijaya Fitriyasa, Bernhard Limbong, Fery Dhemy Francis, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, dan La Nyalla Mattalitti. Serta tiga calon lainnya yang menang banding, Arif Putra Wicaksono, Sarman, dan Yesayas Oktavianus.

Benny berambisi membuat Timnas berprestasi kembali. Dia mengaku terpukul melihat prestasi timnas yang terus jeblok. Di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia menderita kekalahan di empat pertandingan; 2-3 vs Malaysia, 0-3 vs Thailand, 0-5 vs Uni Emirat Arab, dan 1-3 vs Vietnam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny Erwin: Jika Jadi Ketum, Timnas Minimal Juara AFF Foto: Rifkianto Nugroho



"Indonesia termasuk negara terbesar lo, Amerika Serikat bagus dengan bola basketnya, India dengan kriket, tapi bolanya sudah bagus, China juga bagus bolanya, tapi kita negara besar dengan penonton nomor satu terbesar di Asia. Kenapa tidak diiringi dengan timnas kita?" ujar Benny saat berbincang dengan detikSport di kawasan Kuningan, Kamis (17/11/2019).

"Timnas kita semakin anjlok. Dulu sama Vietnam kita menang 7-0, 5-0, sekarang sama Filipina kalah, peringkat kalah. Jangan-jangan nanti sama Timor Leste kita juga kalah? Ranking juga jauh. Jadi saya terimbau lah (terbeban)."

"Tetapi apakah voter sama misi dan niat ikhlas saya membangun sepakbola ya wallahualam. Kalau memang voter bersih, kita rangkul mereka. Kita semua ingin lolos piala dunia tapi harus step by step. Pikirkan dulu SEA Games, Piala AFF, Piala AFC, lalu pikirkan Asia, baru Piala Dunia, karena itu tak gampang. Jepang itu dulu di bawah kita, sekarang levelnya melawan Inggris saja masih imbang."

"Jadi kalau (saya menjadi ketum) tahap paling dekat ya harus juara AFF dulu deh kemudian SEA Games. Nah, untuk Piala Dunia kan tidak mungkin. Jadi di waktu empat tahun mendatang ini kita siapkan tim yang benar-benar untuk timnas supaya lolos kualifikasi dulu," kata dia.


Menyoal pelatih timnas, pria asal Banjarmasin ini tak harus melulu menggunakan asing. Sebab, pelatih lokal Indonesia tak kalah bagus.

"Pelatih lokalnya bagus-bagus dan sudah A Pro AFC. Masih ada Rahmad Darmawan, Widodo C. Putro, Indra Sjafri, jadi banyak pelatih lokal. Jadi tanpa asing sebenarnya kita mampu. Kemarin pelatih Luis Milla sebenarnya bagus tapi kita tak mau sabar," ujar dia.

"Kita bisa duduk bareng (dengan Luis Milla) buat paparan program, kami panggil semua pelatih lokal dan adu dengan beliau.
Di sini timnas ada usia 16, 19, 22, senior, ada empat. Kalau bisa kita kerja sama dengan Luis Milla."


Hide Ads