Hisyam Tolle Dipolisikan, Manajemen PSIM Sebut Intimidasi Simpang Siur

Hisyam Tolle Dipolisikan, Manajemen PSIM Sebut Intimidasi Simpang Siur

Pradito Rida Pertana - Sepakbola
Rabu, 23 Okt 2019 18:48 WIB
Pemain PSIM Yogyakarta, Achmad Hisyam Tolle. (Foto: Instagram @achmadhisyamtolle.44)
Yogyakarta - Pemain PSIM Yogyakarta, Achmad Hisyam Tolle, dilaporkan ke Polisi karena mengintidasi wartawan. Manajemen Laskar Mataram bilang bahwa peristiwa itu masih simpang siur.

Asisten Manajer PSIM Yogyakarta, Agung Damar Kusumandaru, mengatakan bahwa ia telah meminta keterangan dari Panpel dan terkait insiden tersebut. Hasilnya, ia menyebut bahwa Tolle bukanlah orang yang mengintimidasi jurnalis Goal, Lucas Budi Cahyono.

"Kan masih simpang siur itu, info dari panpel yang menghapus bukan Hisyam Tolle, tapi ada orang lain, pemain cadangan atau apa saya nggak tahu. Makanya ini baru kita telusuri," ucapnya saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (23/10/2019) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Menyoal pendampingan terhadap Tolle pasca dilaporkan ke Polda DIY, Agung mengaku manajemen tetap melakukan pendampingan. Hal itu karena Tolle masih berstatus sebagai pemain PSIM Yogyakarta.

"Jelas, pasti akan kami dampingi, karena apa pun itu, dia masih jadi pemain PSIM. Nanti malam kami akan membahas persoalan ini," ujar Agung.

Diketahui bersama, Budi Cahyono melaporkan Hisyam Tolle ke Polda DIY. Hal itu karena ia mendapat intimidasi untuk menghapus foto saat Tolle melakukan tendangan 'kungfu' ke arah pemain Persis Solo, M. Shuton Fajar.



Selain Budi, pewarta foto Radar Jogja, Guntur Aga, juga membuat laporan terkait intimidasi dan penganiayaan yang diduga dilakukan oknum supporter saat mengambil foto kericuhan di Stadion Mandala Krida. Saat membuat laporan polisi, keduanya didampingi Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO), Janu Riyanto.

Budi menjelaskan, laporan tersebut ia buat karena mendapat intimidasi usai mengabadikan momen tendangan 'kungfu' Tolle ke arah pemain Persis Solo, yakni Shulton. Menurutnya, intimidasi itu adalah memaksa Budi menghapus foto Tolle saat menendang Shulton dengan nada tinggi dan terkesan mengancam.

"Jadi saat itu Tolle lihat saya, lalu dia lari mengejar sambil memaksa saya menghapus file foto, saya sempat didorong sampai tersungkur juga. Tapi saya tetap mendekap kamera karena itu alat kerja pribadi saya, saya juga sempat bilang 'jangan di sini ayo kita bareng ke ruang ganti, kamu kan tahu saya, saya sudah foto sejak kamu di Sleman juga," katanya saat ditemui wartawan di Polda DIY, Rabu (23/10/2019).




"Tapi dia jawab 'saya tidak mau tahu yang penting hapus sekarang' dengan nada emosi itu," imbuh Budi.

Janu Riyanto yang mendampingi Budi dan Guntur membuat laporan polisi mengatakan, intimidasi dan pemaksaan untuk menghapus file foto oleh pemain profesional sepakbola tidak dibenarkan. Dengan pelaporan ini, ia berharap kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari.

"Kami prihatin, kebebasan pers kita ternyata masih tidak berjalan dengan baik, terlebih kejadian intimidasi dan upaya paksa menghapus file pekerjaan seperti ini dilakukan oknum pemain profesional. Kami berharap langkah ini membuat kasus-kasus serupa tak lagi terjadi kedepan," katanya.





Simak Video "Video: Stadion Tuban Berbenah Pascakerusuhan Laga Persela vs Persijap Jepara"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads