Alfin Lestaluhu: Si Pemberani dan Humoris yang Akan Selalu Dirindukan

Alfin Lestaluhu: Si Pemberani dan Humoris yang Akan Selalu Dirindukan

Mercy Raya - Sepakbola
Jumat, 01 Nov 2019 11:44 WIB
Alfin Lestaluhu, si pemberani dan humoris yang akan dirindukan. (Foto: Instagram @bimasakti230176)
Jakarta - Alfin Lestaluhu tutup usia. Bek potensial yang berani dan humoris itu akan selalu dikenang oleh rekan-rekannya di Timnas Indonesia U-16.

Seperti mimpi anak Tulehu, Maluku, lainnya, Alfin mempunyai mimpi untuk menjadi pesepakbola. Perjuangan keras sudah dilakukan, hingga mengantarkannya menjadi siswa Sekolah Khusus Olahraga Ragunan. Di usia yang masih remaja, Alfin sudah merantau ke Jakarta.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bakat Alfin kemudian terendus oleh PSSI. Dia masuk ke dalam skuat asuhan Bima Sakti di Timnas U-15. Tim Garuda Muda angkatan ini dipersiapkan untuk ajang Piala AFF U-15 2019, Alfin menjadi salah pilar utama di ajang itu.

Dalam pertandingan di fase grup Piala AFF U-15 2019, Alfin bermain sebanyak enam kali dari tujuh pertandingan Indonesia dalam ajang di Thailand.

Indonesia finis ketiga di Piala AFF U-15 2019. Mereka mengunci posisi itu setelah menang adu penalti atas Vietnam di pertandingan itu.


Ada beberapa alasan mengapa Bima memberi kepercayaan lebih untuk Alfin menempati posisi bek kanan Timnas U-16. Dia mengungkapkannya dalam perbincangan dengan detikSport, Kamis (31/10) malam.

"Saya melihat anaknya pemberani, tanpa kompromi, serius, ya kadang kalau di luar lapangan banyak bercandanya, ceria, saya sering bersenda gurau juga," Bima.

"Kalau di lapangan juga dia fight, di luar humoris. Bahkan azannya merdu sekali. Kemarin training camp juga kami rindu lah. Biasanya kami bergantian saat azan salat subuh. Ini kayak ada yang kurang," dia menjelaskan.



Alfin masih mendapatkan kepercayaan Bima di Kualifikasi Piala Asia U-16 2020. Ada dua match dimainkan, salah satunya saat membukukan satu gol spektakuler ke gawang Filipina.

Aksi di kualifikasi Piala Asia U-16 2020 itu menjadi yang terakhir untuk Alfin dengan seragam Timnas. Setelah pulang ke kampung halaman di Ambon, pemain kelahiran 2004 itu malah jatuh sakit.

Alfin mengeluhkan sakit kepala, hingga kondisinya terus menurun sejak sakit di akhir September. Sebagai upaya penyembuhan Alfin, pengobatan di Jakarta pun sempat diupayakan.



Di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta pada Kamis malam pukul 22.15 WIB, Alfin sudah tutup usia. Kepergian Alfin menjadi kehilangan besar untuk Timnas U-16, juga sepakbola Tanah Air.

"Ini satu kehilangan juga. Saat itu memang training center terakhir 10 hari untuk posisi bek kanan hanya Rangga dan kami tunggu kehadiran Alfin. Tapi Allah berkata lain ya takdir. Berarti kita harus cari penghanti Alfin karena terus terang Rangga saja di bek kanan, di bek kiri ada dua," kata Bima.



Meski begitu, Bima bangga atas perjuangan Alfin yang juga turut serta membantu timnas lolos kualifikasi. Ia sempat menjebol satu gol saat melawan Filipina.

"Mimpi Alfin ingin membawa Timnas U-16 juara. Alhamdullilah kami bisa lolos berkat perjuangan Alfin juga," ujar Bima.

Selamat jalan, Alfin!





Hide Ads