Jakarta -
Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang bergulir 2 November sah di mata
FIFA. Hal itu dipastikan melalui surat yang dikirimkan pada 22 Oktober kepada Kemenpora.
PSSI menjadwalkan KLB pengurus baru pada 2 November di Shangri-La Hotel, Jakarta. Hal ini sudah disepakati voter dalam KLB pada 27 Juli di Ancol, walaupun sempat dijadwalkan 25 Januari 2020. Tapi pada prosesnya, kongres itu menjadi polemik karena PSSI dianggap tak mengikuti aturan FIFA yang meminta kongres digelar Januari tahun depan.
Namun ternyata, di balik polemik keabsahan jadwal kongres tersebut. Pemerintah, melalui
Kemenpora melakukan komunikasi dengan FIFA melalui surat yang dikirimkan pada 18 Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat ditujukan kepada FIFA dengan tujuan untuk memastikan apakah legitimasi KLB PSSI 2 November sah atau tidak. Kemudian surat itu direspons FIFA empat hari berikutnya, 22 Oktober.
"Dalam surat balasan itu intinya KLB tersebut sah sepengetahuan FIFA dan akan dihadiri oleh perwakilan mereka," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan persnya pada Jumat (1/11/2019).
Dengan begitu, kata Gatot, Kemenpora berpandangan bahwa pelaksanaan KLB PSSI pada 2 November dapat diterima keberadaan pelaksanaannya.
"Kemenpora dapat menerima rencana PSSI untuk mengadakan KLB PSSI dengan persyaratan (sebagaimana tertuang dalam surat rekomendasi Kemenpora pada 31 Oktober tentang pelaksanaan KLB PSSI): PSSI mengadakan KLB harus sesuai ketentuan statuta FIFA, UU SKN, dan statuta PSSI," dia menjelaskan.
"Seandainya ada persoalan hukum sepenuhnya menjada tanggung jawab PSSI dan pengurus PSSI diminta untuk segera menyampaikan laporan penyelenggaraan KLB kepada Menpora," ujar Gatot.
Simak Video "Video: Kluivert Bakal Rombak Starting XI Timnas Lawan Jepang?"
[Gambas:Video 20detik]
.webp)
