Bertandang ke Stadion Surajaya dalam laga Liga 1, Rabu (20/11/2019), Badak Lampung ditekuk Persela 0-1. Pertandingan itu sempat terhenti sejam setelah suporter marah dengan merangsek memasuki lapangan, menyusul kegagalan Alex dos Santos mengonversi hadiah penalti di menit ke-71.
Usai pertandingan dilanjutkan kembali, Persela berhasil membobol gawang Badak Lampung melalui M Zaenuri di akhir injury time. Gol tersebut memastikan kemenangan Persela yang praktis mengirim Badak Lampung ke zona degradasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badak Lampung kini menghuni peringkat ke-16 klasemen Liga Indonesia dengan mengantongi 27 poin, hanya terpaut satu angka saja dari Persela di atasnya. Pelatih Badak Lampung Milan Petrovic marah-marah usai pertandingan.
"Itu bukan olahraga, itu seperti perang. Kita sudah menunggu satu jam tidak ada kepastian dan kita bermain dalam tekanan, itu tidak adil," kata Petrovic, usai laga.
Baca juga: Karena Persela Berjuang Mati-matian |
"Kita sudah menyiapkan pertandingan selama 15 hari, dengan sebuah keputusan yang kontroversial dari wasit membuat kita tidak fokus dalam pertandingan lagi. Karena dalam tekanan setelah pertandingan terhenti karena keributan," ujarnya.
Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Bojan Malisic. Menurutnya, buruknya kualitas wasit menjadi salah satu penyebab tidak berkembangnya sepakbola Indonesia.
"Saya kecewa dengan kepemimpinan wasit. Persela sangat bagus dan saya respect, tapi keputusan wasit kontroversial, pertandingan dihentikan selama 1 jam disitulah terjadinya ketidakadilan yang dilakukan oleh wasit. Semua sangat kecewa karena pertandingan dicuri oleh wasit," kata Bojan.
(rin/nds)