Yang terbaru, Indonesia disanksi akibat ulah saat laga tandang ke kandang Malaysia. Dalam pertandingan di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 19 November, skuad Garuda kalah 0-2.
FIFA menilai suporter Timnas menyalakan kembang api, melempar objek ke lapangan, dan melakukan perusakan fasilitas stadion, dan mengganggu ketertiban serta tindakan indisipliner di stadion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Indonesia vs Malaysia pada 5 September 2019.
Suporter menginvasi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, sampai melakukan pelemparan ke suporter tim tamu. Melempar benda berbahaya ke lapangan, menyalakan kembang api, serta berbuat kerusuhan di sekitar stadion.
FIFA memberikan denda sebesar 45 ribu franc SWISS atau setara RP 643 juta atas peristiwa itu.
2. Indonesia vs Thailand pada 10 September 2019
Indonesia dinilai menghambat waktu kickoff duel dengan Thailand di SUGBK. Akibat dari kejadian itu, Indonesia mendapatkan peringatan dari FIFA.
3. Malaysia vs Indonesia pada 19 November 2019
Malaysia vs Indonesia berjalan panas di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Di luar stadion, sampai ada aksi penganiayaan pada pendukung Indonesia oleh suporter Malaysia.
Dalam pengamatan FIFA, suporter Indonesia ada yang melakukan aksi perusakan. Selain itu, ada juga yang menyalakan kembang api, melakukan pelemparan, dan berbuat onar di stadion.
Komisi disiplin FIFA memberi sanksi Indonesia hukuman menggelar pertandingan tanpa suporter, yang berlaku saat Indonesia vs Uni Emirat Arab pada 31 Maret 2020.
Selain itu, Indonesia juga mendapatkan denda besar senilai 200 ribu franc Swiss atau setara Rp 2,8 miliar.
(cas/fem)