Korban Virus Corona Meningkat, Menpora Tak Larang Liga 1 2020 Jalan

Korban Virus Corona Meningkat, Menpora Tak Larang Liga 1 2020 Jalan

Mercy Raya - Sepakbola
Jumat, 13 Mar 2020 19:17 WIB
Zainudin Amali (Andhika Prasetia/detikcom)
Aktivitas olahraga di Indonesia bisa jalan tergantung masing-masing cabor. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Menpora Zainudin Amali menggelar rapat dengan para operator liga terkait virus corona. Aktivitas olahraga boleh jalan, boleh juga tidak.

Amali menggelar rapat dadakan dengan para operator liga dari berbagai cabang olahraga, termasuk PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Pertemuan yang dilangsungkan di ruang rapat lantai 10 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bwerlangsung pukul 15.30 WIB.

Pembahasan utamanya adalah menyangkut nasib kompetisi olahraga yang sedang berlangsung dan akan dilakukan. Sebagai contohnya adalah kompetisi Shopee Liga 1 yang sudah berjalan dan Liga 2 yang akan kick-off pada 14 Maret mendatang di Stadion Batakan, Balikpapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah hampir tiga jam melakukan rapat, Amali malah menyerahkan keputusan kepada cabang olahraga masing-masing.

Sejauh ini, olahraga yang sudah menegaskan berhenti adalah Indonesian Basketball League (IBL). Formula E yang dijadwalkan bergulir bulan Juni pun memilih diundur.

ADVERTISEMENT

"Semua kegiatan olahraga yang sedang dan akan dilaksanakan baik dalam dan luar negeri diserahkan kepada induk olahraga masing-masing dengan memperhatikan perkembangan penyebaran virus corona tersebut di tanah air," kata Zainudin dalam jumpa persnya di Media Center Kemenpora, Jumat (13/3/2020).

Rapat ini juga mengimbau kepada masyarakat tetap aktif, walaupun ada penyebaran virus.

"Seperti melakukan aktivitas secara fisik, berolahraga, silakan dilanjutkan, tapi lebih kepada menjaga kebersihan, hidup sehat serta menjaga kebugaran. Kami juga mengimbau agar kegiatan olahraga yang melibatkan orang banyak disarankan memperhatikan situasi dan kondisi di tempat kegiatan secara sungguh-sungguh," ujarnya.

Amali menekankan bahwa keputusan yang diambil ini bukan berarti abai dengan virus corona yang sudah menjadi pandemi global.

"Kami tidak mengacuhkan, tapi kami serius di tengah-tengah keseriusan. Tidak boleh panik dan tetap diimbau untuk menjaga kebersihan dan kesehatan," Amali menegaskan.

Orang yang terpapar virus corona di Indonesia setiap harinya mengalami peningkatan. Pada Jumat (13/4/2020), ada 69 kasus dengan memakan empat orang meninggal dunia.




(mcy/ran)

Hide Ads