.webp)
Shopee Liga 1 dan Liga 2 telah disetop sementara oleh PSSI. PSS Sleman mencari cara agar tetap menggaji pemain.
Saat ini tim kontestan liga sudah mulai berhitung ulang dan menyesuaikan kontrak para pemain. Penghentian Shopee Liga 1 dan Liga 2 sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Tak jarang pemain pun menjadi korban. Gaji pemain pun bisa saja tak terbayarkan. Hal itu pun yang akan diantisipasi oleh PSS Sleman. Manajemen tim berjuluk Super Elang Jawa itu pun akan segera bertemu untuk membahas soal gaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum bertemu dan membahas (gaji). Tapi segera mungkin kami akan bertemu untuk memastikan gaji pemain terbayar," kata Asisten Manajer PSS, M Eksan, Selasa (24/3/2020).
Rata-rata, para pemain di Imdonesia hanya dikontrak hingga Desember 2020. Artinya hanya satu musim saja. Termasuk di tim PSS Sleman. Oleh karenanya Eksan berharap kompetisi bisa selesai sebelum pergantian tahun.
Melihat kondisi saat ini yang masih dihantui pandemik virus Corona, Eksan pun memilih untuk menunggu kepastian dari operator liga sehingga pihaknya bisa menentukan langkah selanjutnya. Namun, Eksan melihat langkah PSSI dengan menangguhkan kompetisi saat ini adalah tindakan tepat.
"Terpenting kita utamakan keselamatan bangsa ini dan semoga wabah ini akan segera berakhir," harapnya.
Legenda PSS Sleman itu juga meminta agar para pemain menjaga kondisi saat jeda kompetisi Shopee Liga 1 2020. Sehingga nantinya saat liga sudah mulai bergulir, para pemain dalam kondisi siap.
"Pelatih bilang ke pemain untuk tetap lakukan latihan pribadi selama libur dan diminta untuk jaga kondisi masing-masing," kata dia.
(cas/aff)
