Jakarta -
Selain kasus Eri Irianto, beberapa benturan maut juga terjadi di Liga Indonesia. Setidaknya ada 3 kejadian, berikut ini daftarnya.
Jumat (3/4/2020), tepat dua dekade Eri Irianto meninggal karena benturan saat membela Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta. Almarhum berbenturan dengan Samson Noujine Kinga, hingga nyawanya tak tertolong.
Berikut ini 3 pemain yang senasib dengan Eri di tengah laga Liga Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jumadi Abdi
Jumadi Abdi meninggal pada 15 Maret 2009. Dia mengalami luka parah saat berbenturan di pertandingan PKT Bontang dengan Persela Lamongan delapan hari sebelumnya di Stadion Mulawarman.
Dalam sebuat momen serangan, Jumadi diadang oleh bek Laskar Joko Tingkir, Deny Tarkas. Cara menghalau Deny kakinya terlalu tinggi, hingga kaki kanannya mendarat di perut Jumadi.
Karena insiden dengan Jumadi itu, Deny Tarkas cuma mendapat kartu kuning. Selepas penyelidikan dari Komisi Disiplin PSSI, Deny akhirnya disanksi empat bulan.
Jumadi sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit PKT Bontang. Dia bahkan sempat dioperasi, tapi kondisinya terus menurun hingga akhirnya harus tutup usia di umur 26 tahun.
[Gambas:Youtube]
2. Akli Fairuz
Persiraja Banda Aceh juga mengalami peristiwa pilu pada 16 Mei 2014. Penyerang mereka, Akli Fairuz juga meninggal karena benturan.
Dalam laga Divisi Utama antara Persiraja vs PSAP Sigli pada 10 Mei 2014, Akli diterjang oleh penjaga gawang, Agus Rohman.
Sama seperti Jumadi, Akli sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Enam hari mendapatkan perawatan, dia akhirnya meninggal
Agus Rohman mendapatkan hukuman berat karena benturan itu. Dia disanksi satu tahun oleh Komdis PSSI.
Dalam pengakuannya kepada AFP, Agus Rohman tak penah mempunyai intensi untuk melukai lawan.
"Dalam hidup saya, tak pernah mempunyai niat untuk menyakiti atau membunuh pemain lawan," kata Agus.
"Saya menyesali apa yang terjadi. Mengapa dia harus meninggal karena tendangan saya? Saya benar-benar meminta maaf ke Akli, keluarganya, dan semua orang," dia menambahkan.
3. Choirul Huda
Nasib nahas dialami oleh kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Momen itu terjadi pada laga kandang Laskar Joko Tingkir dengan Semen Padang pada 15 Oktober 2017.
Menjelang babak pertama selesai, Choirul mengalami benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Kiper kawakan itu langsung terkapar.
Choirul tak bisa melanjutkan pertandingan, dia digantikan oleh Ferdiansyah saat bertanding di Stadion Surajaya.
Setelah mendapatkan perawatan di ke RSUD Dr Soegiri Lamongan. Kondisinya terus menurun hingga akhirnya tak bisa tertolong lagi.
Choirul merupakan pemain spesial untuk Persela. Sepanjang kariernya sebagai pesepakbola dihabiskan untuk membela Persela.
[Gambas:Youtube]