Pesepakbola Asing Tinggalkan RI Saat Pandemi: HP Tercuci, Tak Mandi

Pesepakbola Asing Tinggalkan RI Saat Pandemi: HP Tercuci, Tak Mandi

Randy Prasatya - Sepakbola
Sabtu, 11 Apr 2020 19:02 WIB
Ante Bakmaz, Persik Kediri
Dia nyaris terbuai kabar dari pemerintah Indonesia. (Foto: dok. Instagram Ante Bakmaz)
Jakarta -

Pemain asing Persik Kediri, Ante Bakmaz, berjuang keluar dari Indonesia karena virus Corona. Ia nyaris terlena oleh informasi pemerintah Indonesia hingga dikarantina di hotel.

Bakmaz saat ini sudah kembali ke Australia. Dia juga sudah menuntaskan waktu 14 hari karantina di sebuah hotel yang ada di Sydney.

Bek 28 tahun ini mungkin bisa saja berada di Indonesia dalam waktu yang lama di tengah pandemi virus Corona. Sebab, telepon genggamnya mati karena tercuci sang kekasih dan terlena oleh informasi pemerintah Indonesia yang menyatakan aman dari COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di saat telepon genggamnya mati, Bakmaz sebenarnya mendapat banyak pesan dari asosiasi sepakbola profesional (PFA) Australia. Pesan itu memerintahkan Bakmaz untuk keluar dari Indonesia sejak Maret lalu.

Nasib mujur ternyata masih berpihak kepada Bakmaz. Di saat dia sudah memiliki telepon genggam baru, arahan untuk kembali ke Australia pun dia dapat.

ADVERTISEMENT

Adalah Robbie Gaspar yang memerintahkan Bakmaz untuk kembali ke Australia. Gaspar merupakan mantan pemain Persib Bandung yang kini bertugas sebagai penanggung jawab PFA di zona Asia Tenggara.

"Kata Gaspar, 'keluar, situasi di sana tidak akan terkendali. Indonesia penduduknya padat, pemerintah menyembunyikan statistik - mereka mengatakan itu terkendali'," kata Bakmaz seperti dikutip dari Fox Sports Australia.

Bakmaz lantas tak berpikir lama. Dia dan sang kekasih langsung bergegas kembali ke rumah untuk mengemas barang sambil semua keperluannya diurus oleh Gaspar lewat jalur komunikasinya. Bakmaz meluncur ke bandara Surabaya untuk ke Jakarta tanpa mandi, lalu dia dapat jadwal penerbangan terakhir.

"Ketika awal penyebaran virus mulai terjadi, saya tenang-tenang saja. Itu karena pemerintah Indonesia memberikan informasi bahwa tidak ada apa-apa," ungkap Bakmaz.

"Saya orang yang religius, dan pemerintah Indonesia bilang ini baik-baik saja karena kekuatan doa. Kasus di Indonesia nol dan tidak ada kematian. Tapi setelah beberapa negara lain seperti Filipina dan Hong Kong juga terpapar, saya mulai berpikir, siapa sih yang mereka bercandai?" sesalnya.

"Pasar swalayan penuh, semua orang pergi makan, Ramadan akan datang sehingga semua orang bakal pulang kampung ke desa masing-masing. Anda hanya bisa membayangkan apa yang akan terjadi ketika anak-anaknya kembali ke orang tua masing-masing di desa? Ini akan menjadi mimpi buruk," tegasnya.

Pemerintah Indonesia pertama kali menyatakan virus Corona telah masuk pada awal Maret. Hingga saat ini jumlah kasus meningkat drastis menjadi 3.842. Pasien sembuh sebanyak 286 orang dan meninggal 327 orang.




(ran/krs)

Hide Ads