Yunus Nusi: Dulu Vokal di Konflik PSSI, Kini Plt Sekjen

Yunus Nusi: Dulu Vokal di Konflik PSSI, Kini Plt Sekjen

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 20 Apr 2020 16:42 WIB
Mochamad Iriawan
Yunus Nusi (kiri) menjadi Plt Sekjen PSSI. (Foto: detikcom/Mercy Raya)
Jakarta -

Yunus Nusi punya rekam jejak panjang di sepakbola Indonesia. Dia pernah terlibat di pusaran konflik PSSI dan kini menjadi Plt Sekjen.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah mengangkat Yunus sebagai pengganti Ratu Tisha Destria untuk sementara waktu. Yunus bisa dikatakan kenyang pengalaman di sepakbola.

Pria kelahiran Gorontalo, 50 tahun lalu itu memulai karier di klub Persisam Samarinda sebagai Direktur Bisnis pada 2009 hingga 2014. Yunus pada 2013 terpilih sebagai Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Yunus Nusi sejatinya mulai sangat mencuat saat PSSI ada di pusaran konflik pada 2011. Dia saat itu ada di Kelompok 78 yang mendukung pasangan Arifin Panigoro dan George Toisutta sebagai Ketua Umum PSSI, sebelum calon yang diusung itu namanya ditolak oleh komite normalisasi.

Pada prosesnya, suara K-78 ini berbelok ke Djohar Arifin. Masifnya dukungan membuat Djohar terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.

ADVERTISEMENT

K-78 pada akhirnya tak satu jalan dengan keputusan Djohar. Yunus ketika itu kembali vokal mendengungkan nama Arifin dan Toisutta sebagai pengganti Djohar.

"Sosok Pak George sangat tegas dan PSSI butuh pemimpin yang seperti itu," kata Yunus Nusi pada Desember 2011.

Manuver Yunus Nusi di PSSI semakin terlihat saat terpilih sebagai Exco PSSI pada 2016 era Edy Rahmayadi. Posisi tersebut tetap dia dapatkan saat PSSI kepemimpinannya beralih ke Iriawan.

Rumor Yunus menjadi Plt Sekjen PSSI sebelumnya dihembuskan oleh Anggota Exco PSSI lainnya, yakni Ahmad Riyad. Dia menyebut Yunus layak menggantikan Tisha.

Yunus Nusi juga belum lama ini pernah menekankan bahwa Sekjen PSSI yang baru tidak boleh seperti Ratu Tisha. Hal paling penting adalah Sekjen harus paham dengan administrasi organisasi.

"Setidaknya, Sekjen harus paham dengan administrasi organisasi dulu, memiliki pengalaman di bidang organisasi, khususnya di persepakbolaan. Sisanya, kan, semua tinggal dipelajari," kata Yunus Nusi.

"Paling tidak memahami tentang keorganisasian, karena Sekjen itu sebenarnya tidak seperti yang saat-saat ini, yang seperti Ratu Tisha," ujarnya menambahkan.

Yunus Nusi juga punya rekam jejak politik di luar sepakbola. Dia pernah aktif di Kosgoro dan partai Golkar. Dia pernah menjadi Ketua Himpunan pengusaha Kosgoro Kaltim pada 2012-2017 dan Ketua KNPI Kaltim pada 2007-2013.

Yunus Nusi juga tercatat sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai NasDem pada 2019 untuk daerah pemilihan Kalimantan Timur. Namun, dirinya kalah dan gagal melangkah ke DPR.

Ada pula aktivitas Yunus Nusi di olahraga lainnya di luar sepakbola. Dia pernah menjadi Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia Kaltim tahun 2001-2009, lalu pengurus KONI Kaltim tahun 2006-2014, dan Sekretaris Bidang Pertandingan PB PON Kaltim 2008.




(ran/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads