Di Hadapan Media Kroasia, Simic Berkisah tentang Tuduhan Pelecehan Seksual

Di Hadapan Media Kroasia, Simic Berkisah tentang Tuduhan Pelecehan Seksual

Randy Prasatya - Sepakbola
Rabu, 22 Apr 2020 13:50 WIB
Marko Simic, Persija Jakarta
Marko Simic sempat dituduh melakukan pelecehan seksual. (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Marko Simic sempat ditahan di Australia karena tuduhan pelecehan seksual. Setelah setahun berlalu, striker Persija Jakarta itu mengungkap kejadian versi dirinya.

Simic diduga melakukan pelecehan terhadap seorang wanita berinisial RW dalam penerbangan menuju Sydney, Australia, 12 Februari 2019. Kejadiannya tepat menjelang laga Persija Jakarta menghadapi Newcastle Jets di Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA).

Akibatnya, Simic ditahan di Australia dan harus menjalani proses hukum di Negeri Kanguru. Setelah hampir tiga bulan berada di Australia, striker asal Kroasia itu diperbolehkan kembali ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis (9/5/2019), Simic menginjakkan kakinya lagi di Jakarta. Dia tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.45 WIB.

Simic belum pernah berbicara kepada awak media di Indonesia terkait hal buruk yang menimpanya itu. Pihak klub tak jarang memberi batas-batasan pertanyaan agar kisah itu segera berakhir.

ADVERTISEMENT

"Mereka mengambil paspor saya selama empat bulan dan kemudian membebaskan saya di pengadilan tanpa ada catatan kasus, karena saya tidak melakukan apa-apa, saya tidak bersalah," kata Simic dalam wawancaranya dengan media Kroasia, Jutarnji.

"Dia adalah seorang gadis dari Indonesia yang sepertinya tahu siapa saya. Selama dua bulan dilakukan investigasi. Rekaman kamera diperiksa, semua penumpang di pesawat dan semua pramugari dimintai keterangan, dan tidak ada yang mengatakan apa-apa dan tidak ada yang melihat apapun karena tidak ada yang bisa dilihat," Simic melanjutkan.

"Di samping saya ada dua rekan tim--di depan dan di belakang juga. Polisi sangat tidak memiliki apa pun untuk menahan saya, tetapi saya merana, saya tidak memiliki pengacara dengan cepat, dan mereka menangkap saya. Gadis itu kemudian dipanggil kembali untuk ditanyai dan mengubah kesaksiannya beberapa kali."

"Akhirnya, polisi menyadari tindakannya (kesalahan). Teman gadis itu pernah diperkosa di pesawat dan dia takut seseorang akan memperkosanya. Polisi melihat catatan medis bahwa gadis itu memiliki masalah mental. Hakim bertindak serius dan berpengalaman, saya dibiarkan pulang," Simic menegaskan.

Kejadian itu tak membuat Simic mengalami penurunan performa. Dia malah sukses menuntaskan Liga 1 2019 dengan 28 gol dan dinobatkan sebagai top skor.

Namun, Simic mengakui dalam wawancara itu bahwa kejadian di Australia membuatnya kehilangan banyak sponsor. Selama kurun waktu enam bulan setelah kembali ke Jakarta, Simic juga belum pernah dikontak lagi oleh pihak-pihak komersil.




(ran/aff)

Hide Ads