Permintaan klub ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) adalah tanda krisis kepercayaan. Itu dikatakan Direktur Madura United Haruna Soemitro.
Permintaan itu dilayangkan 18 klub atau semua peserta Shopee Liga 1 2020. PSSI pun tak bisa menolak keinginan karena ini adalah keinginan 99 persen pemegang saham PT LIB.
Ada banyak agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB mendatang. Paling menyita perhatian adalah bisnis, kompetisi, disharmonisasi, dan dugaan nepotisme di PT LIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haruna menilai ini adalah pertama kalinya semua klub satu suara dalam sejarah perjalanan Liga Indonesia. Tak pernah terjadi sebelumnya klub bisa kompak menyatakan kegelisahannya kepada operator kompetisi.
"Satu hal yang harus dicatat, sejak liga ini menjadi korporasi apakah dulu dengan nama Badan Liga, PT Liga atau PT LIB, baru kali ini terjadi permintaan bulat untuk RUPS luar biasa," kata Haruna dari rilisnya.
Pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu menilai bahwa ini adalah momentum bagi PT LIB untuk berbenah diri. Karena sudah semua klub menuntut hal yang sama kepada PT LIB.
"Ini kode keras, bisa jadi klub sudah mulai berdaulat atau terjadi krisis kepercayaan kepada pengurus korporasi ini," ujar Haruna.
(cas/aff)