Choirul Nasirin dipecat PS Hizbul Wathan. Pemain, yang berposisi sebagai penjaga gawang, itu menjadi tersangka peredaran narkoba.
Hal itu seperti ditegaskan oleh CEO PSHW Dhimam Abror Jurai. Kontrak Nasirin dengan PSHW berdurasi selama gelaran Liga 2 2020.
"Masih kan, dia kontrak. Tapi sekarang kan vakum semua, tapi statusnya masih pemain. Ini kan kami cek ke Polres Sidoarjo sama BNN (BNNP Jatim), memang nama itu ada. Karena tercatat sebagai pemain PSHW, kami langsung tindak tegas. Ini kami putuskan kontraknya dan kami berhentikan sebagai pemain PSHW," kata Dhimam saat dihubungi pewarta Senin (17/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami perhitungkan waktu itu sampai November atau Desember. Dan dia kan sudah ikut bermain satu kali waktu kita main di Persijap. Kami kan PSHW pernah main satu kali ke Jepara dan dia ikut," kata Dhimam menambahkan.
Dhimam mengakui pihaknya kecolongan terkait keterlibatan Nasirin dalam kasus home industry sabu. Padahal ia merupakan salah satu pemain senior yang dikontrak oleh pihak manajeman PSHW.
"Memang kami kecolongan ya, Karena dia satu di antara beberapa pemain senior yang memang sengaja kami rekrut. Selain ada Nasirin, ada Juan Revi, ada Taufik Kasrun, ada beberapa pemain senior yang kami rekrut. Tapi memang namanya kebobolan. Memang ini nggak bisa kami hindari," kata Dhimam.