Kiprah I Made Wirawan bersama Persib Bandung sebagai kiper sudah tak diragukan lagi. Siapa yang menyangka kalau pemain 38 tahun itu sebelumnya seorang striker.
Pemain asal Bali itu kerap menjadi andalan lini terakhir Maung Bandung sejak 2012. Made menjadi salah satu dari dua pemain yang tersisa, dari generasi Persib juara ISL 2014. Made menjadi striker saat masih memperkuat klub di sekitar rumahnya.
"Ya itu waktu kecil, waktu itu kan saya ikut klub-klub di rumah, klub perserikatan gitu, ada liga juga. Saya ikut di situ dan kebetulan saya yang paling kecil, tapi sudah ikut di tim senior," kata Made mengenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah perjalanannya, ada suatu keadaan yang membuat posisi kiper di tim yang diperkuat Made kosong. Made pun diminta oleh rekan-rekannya yang lebih senior untuk menjadi penjaga gawang.
"Mereka takut karena saya terlalu kecil, SD kelas berapa gitu, sedangkan mereka sudah gede-gede, akhirnya saya disuruh jadi kiper, tapi kiper itu masih di latihan. Mereka takut kena benturan gitu lah, kena injak atau apa soalnya masih SD," ujarnya.
Menurut Made, memang permainan sepakbola di liga yang diikutinya diisi oleh para pemain dewasa. "Beda lah jadi dewasanya itu dewasa senior, bener-bener senior, makanya mereka enggak berani kasih saya (posisi striker)," katanya.
Lambat laun, Made pun mulai menikmati perannya sebagai kiper. Hingga pada Porseni yang diikutinya saat menginjak jenjang sekolah menengah pertama, terkadang ia dimainkan sebagai kiper atau striker oleh pelatihnya. "Tapi akhirnya jadi kiper," ujarnya.
Salah satu fakta yang unik dari Made adalah, ia sedianya mengenakan nomor punggung 15 saat masih memperkuat Persiba Balikpapan. Namun, saat dikontrak Persib, nomor punggung tersebut ia lepas, karena rekannya di timnas Firman Utina juga menggunakan nomor yang sama.
"Akhirnya saya pilih nomor 78, karena kan 7 tambah 8 itu kan 15," kata Made lagi.
(yum/cas)