Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh Rahmat Djailani menyambut positif keputusan PSSI untuk melanjutkan Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2. Di sisi lain, mereka masih berharap liga bisa main di Aceh.
Diketahui, selain melanjutkan kompetisi, muncul wacana Liga 1 akan tersentralisasi di pulau Jawa. Pertimbangannya, melihat kasus pandemi virus Corona yang masih meningkat.
"Dari awal kami memang mengusulkan liga dilanjutkan dan kami meminta juga bisa diselenggarakan di Aceh dengan penonton, karena di Aceh pandemi kecil, bahkan dua hari ini saja ada cuma beberapa kasus. Itu permintaan kami sementara," kata Rahmat kepada detikSport, Sabtu (20/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PSSI: Liga 1 dan Liga 2 Tetap Lanjut |
Usulan serupa sudah pernah pula dilontarkan Persiraja. Tapi Rahmat mengatakan pihaknya tetap bakal mengikuti apapun keputusan yang akan dikeluarkan PSSI dan LIB terkait kembali dilanjutkannya roda kompetisi.
"Kalaupun PSSI harus tetap di Jawa, Yogyakarta misalnya, kami siap saja. Tapi kan harus ada catatan-catatan lainnya yang harus jadi pertimbangan PSSI, misalnya kami minta hak komersil yang semula dijanjikan Rp 800 juta, tentu harus ditambahkan karena tak cukup untuk operasional klub yang ada di catatan-catatan kami," ujar dia.
Lebih lanjut, Rahmat menegaskan klubnya minimal mendapat Rp 1,2 miliar sebulan. "Tapi soal itu kan domainnya LIB komersial atau subsidi itu kan."
Dia juga menggarisbawahi bahwa protokol kesehatan harus tetap diprioritaskan saat nanti tanggal kick off kompetisi sudah ditetapkan.
"Kekhawatiran pandemi itu ya ada, tapi kami sudah menghitung situasi normal ini bisa bertahan 1-2 tahun ke depan. Tidak mungkin setelah itu baru bisa dihelat jadi kami mendukung program dari pemerintah soal new normal. Kami dukung itu siap menjalankan protokol kesehatan dan saya pikir ya kita harus sama-sama lawan COVID-19 ini dan itu yang menjadi tantangan kita," ujarnya.
(mcy/krs)