Renovasi venue Piala Dunia U-20 2021 akan segera dimulai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) diminta segera bekerja.
Pemerintah, Panitia Pelaksana Piala Dunia U-20 2021 (INAFOC), dan PSSI telah berkomunikasi dengan KemenPUPR. Pertemuan dilakukan pada, Jumat (3/7/2020), pagi.
Inti pertemuan adalah meminta enam stadion yang sudah ditentukan PSSI untuk segera direnovasi. Enam stadion itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Gelora Sriwijaya, Si Jalak Harupat, Manahan, Gelora Bung Tomo, dan I Wayan Dipta.
"Tadi pagi dari pihak kami dan juga dari PSSI yang diwakili oleh Waketum (Cucu Somantri) sudah rapat langsung dengan pihak PUPR, kami akan percepat (renovasi venue)," kata Menpora sekaligus Ketua INAFOC, Zainudin Amali, dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora.
"Jadi enam stadion itu yang akan dikerjakan sesuai dengan arahan Bapak Presiden (Joko Widodo) pada saat Rapat Internal Terbatas (Ratas) kabinet kemarin," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, PSSI menjamin akan meyakinkan FIFA terhadap masuknya Gelora Sriwijaya dan Si Jalak Harupat. Kedua stadion yang sebelumnya berstatus opsi cadangan itu menggantikan Pakansari dan Mandala Krida.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pilihan itu akan diterima oleh FIFA. Ia percaya diri dengan fasilitas lengkap yang tersedia di Gelora Sriwijaya akan mendapat nilai positif dari FIFA.
"Tentunya kami sudah berkomunikasi dengan FIFA ya. Makanya dari FIFA akan hadir September ke sini. Stadion tersebut sudah beberapa kali melakukan event internasional, dan kami langsung melihat bahwa fasilitas lainnya lebih lengkap dari dua yang ada (Pakansari dan Mandala Krida)," tutur Mochamad Iriawan.
"Kemudian transportasi, akomodasi, semua tersedia di sekitar Jakabaring. Dan saya melihat keseriusan Pemerintah Daerah yang luar biasa. Jadi alangkah baiknya kami mengakomodir dan sudah itu sudah dibicarakan dengan FIFA," ucap mantan Kapolda Metro Jaya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, keputusan final enam stadion Piala Dunia U-20 nantinya tetap akan tetap berada di tangan FIFA. Pemerintah siap menyesuaikan andai ada perbedaan keputusan dari FIFA soal venue Piala Dunia.
(aff/cas)