Ada kabar bahwa PSSI mau melakukan naturalisasi terhadap lima remaja asal Brasil. Pengamat sepakbola, Tommy Welly, mengatakan PSSI menyalahi aturan FIFA.
Sejauh ini sudah ada beberapa pesepakbola asal Brasil yang masuk ke Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United. Para pemain itu disebut-sebut titipan PSSI untuk dilihat kualitasnya apakah layak untuk dinaturalisasi demi menambah kekuatan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021.
PSSI membantah tudingan tersebut lewat Indra Sjafri selaku direktur teknik, namun perwakilan dari ketiga klub itu sudah sempat mengatakan pemain asal Brasil yang datang adalah rencana dari PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelombang penolakan terhadap ide PSSI disuarakan lewat media sosial. Ada yang beranggapan PSSI merampas hak pemain asli Indonesia, bukti gagal dalam melakukan pembinaan usia muda, sampai keinginan meraih prestasi secara instan.
Baca juga: Gocekan ala PSSI Demi Naturalisasi |
Tommy, yang akrab disapa Bung Towel, melihat dari sisi yang berbeda. Dia mengindikasikan bahwa pemain-pemain asal Brasil yang sudah masuk ke Persija, Arema FC, dan Madura tidak layak dinaturalisasi karena tidak sesuai aturan main FIFA.
"Jika rumor ini benar terjadi, tindakan PSSI sudah ngawur," kata Tommy Welly saat dihubungi pewarta, Jumat (21/8/2020).
Jika mengacu pada Statuta FIFA terkait FIFA Eligibility Rules di pasal 7, para pemain-pemain itu tidak memenuhi satu pun dari empat syarat berikut: Pemain lahir di negara bersangkutan, salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut, kakek atau nenek sang pemain lahir di negara tersebut, dan pemain telah menetap di negara tersebut selama lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun.
"Jika mereka half (setengah) keturunan Indonesia, mereka masih punya hak gabung timnas. Tapi ini kan, tidak. Aturan FIFA soal naturalisasi juga makin ketat. Secara moral ini, sangat-sangat mengkhianati dan merampas harapan anak muda mimpi bermain di timnas," katanya.
Menurut Towel, tak ada untungnya menaturalisasi pemain berusia muda mengingat berbagai kasus yang pernah terjadi.
"Lihat Diego Costa, dulu muda gabung timnas junior Brasil, sekarang senior gabung timnas Spanyol. Saat ini, mungkin bisa gabung timnas Indonesia. Tetapi bisa kembali ke Brasil ketika senior," terang Towel memberikan contoh.
"Ini ngawur. Kalau stakeholder diam saja, ini ngawur. Jadi saya juga mau lihat, stakeholder dari sepakbola. Diam saja dan gelap atau bagaimana," tegasnya.
(ran/raw)