Bukti Makanan Sehat ke Pesepakbola, Prestasi Timnas U-19 Era Evan Dimas

Bukti Makanan Sehat ke Pesepakbola, Prestasi Timnas U-19 Era Evan Dimas

Muhammad Robbani - Sepakbola
Jumat, 28 Agu 2020 17:11 WIB
Evan Dimas Darmono saat memebla Timnas Indonesia menghadapi Guyana dalam laga uji coba di Stadion patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/11/2017),.
Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas Darmono menjadi bukti perlunya makanan sehat untuk atlet. (Foto: detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta -

Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas Darmono pernah membuat bangga. Mereka juara Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke Piala Asia U-19 2014. Nutrisi salah satu rahasianya.

Makanan sehat ternyata menjadi salah satu kuncinya sebagaimana yang diceritakan dokter Alfan Nur Asyhar. Pemain tak bisa makan sembarangan dan harus mematuhi aturan yang diterapkan tim dokter.

Bahkan setiap pemain pun dipantau kebutuhannya masing-masing. Pemain A dan B diberikan makanan berbeda, tergantung hasil pengamatan tim dokter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, Piala AFF U-19 2013 berhasil diraih dan menjadi pemuas dahaga akan keringnya prestasi sepakbola Indonesia. Tak sampai di situ, Timnas U-19 ini juga lolos ke Piala Asia U-19 2014 dengan cara istimewa.

Hansamu Yama cs mengalahkan Timnas Korea Selatan dalam pertandingan terakhir sekaligus penentu di Grup G. Korea yang diperkuat Hwang Hee-chan (kini memperkuat RB Salzburg) berhasil ditumbangkan dengan skor 3-2 lewat hat-trick Evan Dimas.

ADVERTISEMENT

Tim asuhan Indra Sjafri pun menjadi pemuncak klasemen Grup G dan meraih 1 tiket ke Piala Asia U-19. Kecemerlangan Timnas U-19 saat itu tak lepas dari peraturan ketat soal makanan.

"Saya di Timnas U-19 pada 2013-2015. Itu saya kencang itu menerapkan pola makan sehat. Makanan yang kami sediakan disesuaikan dengan komposisi tubuh mereka, kemudian cek darah apa yang terjadi apakah kolestrol, asam urat, lemah di bawah kulit," kata dokter Alfan kepada detikSport.

"Lalu kita komunikasikan ke pelatih, manajemen dan pemainnya itu sendiri. Ini loh masalah kesehatan kamu, kalau tak ditangani performa pemain bisa terganggu. Lalu makanan yang kami sediakan disesuaikan dengan kondisi pemain itu. Ada kelas nutrisi juga," ujarnya menambahkan.

Pemahaman pentingnya makanan sehat ala atlet di level U-19 dirasa cukup bermanfaat meski bisa dibilang terlambat. Setidaknya pemain muda masih akan ingat dengan ilmu yang mereka dapatkan selagi muda.

Namun dokter Alfan juga tak menampik sudah ada bibit-bibit pemain yang 'nakal' di rentang usia tersebut. Tim dokter pun sudah memahami kondisi itu dan mencoba melakukan pendekatan-pendekatan.

"Kami ajari itu porsi makanan sekian, cara ambil lauk begini, sayur sekian. Akhirnya mereka jadi tahu, Kami cek terus tuh siapa yang konsumsinya nggak sesuai," tuturnya.

"Yang bandel-bandel kami tahu siapa. Kami kasih punishment misal push-up atau bernyanyi. Sehingga mereka akan terbiasa," ucapnya.

Sebagian pemain Timnas U-19 di Piala Asia U-19 2014 asuhan Indra Sjafri sebagian besar masih eksis di sepakbola Indonesia. Beberapa di antaranya adalah I Putu Gede Juni Antara, Evan Dimas, Muhammad Hargianto, Ricky Fajrin, Yanto Basna, hingga Septian David Maulana.




(cas/aff)

Hide Ads