Kasus COVID-19 di Yogya Tinggi, Ini Sikap Borneo dan Bali United

Kasus COVID-19 di Yogya Tinggi, Ini Sikap Borneo dan Bali United

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 22 Sep 2020 21:45 WIB
Logo Shopee Liga 1
Borneo FC dan Bali United meblum ambil sikap soal kasus COVID-19 di Yogyakarta yang tinggi. (Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Borneo FC dan Bali United tak ambil pusing dengan kiprah mereka di Shopee Liga 1 2020 terkait munculnya fakta daerah rawan penularan COVID-19 di Yogyakarta.

Selain Borneo dan Bali United, ada juga Barito Putera, PSS Sleman, Persiraja Banda Aceh, Persija Jakarta, dan PSM Makassar yang memilih Yogyakarta menjadi kandang. Klub-klub itu akan berbagi homebase dengan memilih Stadion Maguwoharjo di Sleman dan Stadion Sultan Agung (SSA) di Bantul.

Di pekan lalu, Humas Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta melansir data dua Kabupaten masuk kategori rawan penularan virus Corona. Fakta itu dikhawatirkan akan mengganggu jadwal Shopee Liga 1 yang rencananya dilanjutkan mulai 1 Oktober mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sleman, yang menjadi kandang PSS, Borneo FC, dan Persiraja Banda Aceh salah satunya. Sementara Bantul, yang menjadi kandang Persija Bali United, dan PSM masuk zona oranye. Kasus COVID-19 di Yogya kini sudah menembus 2.245 orang dalam data resmi Pemda DIY corona.jogjaprov.go.id pada 21 September pukul 16.00 WIB.

Nabil Husein menjelaskan, status di beberapa wilayah Yogyakarta belum memberikan dampak buat klub-klub yang memilih Stadion Maguwoharjo, Sleman. Belum ada tanda-tanda tertahannya izin pertandingan sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Bantul.

ADVERTISEMENT

"Sekarang semua daerah adalah zona merah di Indonesia. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa sama-sama saling menjaga dengan mengikuti protokol kesehatan," kata Presiden Borneo Nabil Husein kepada detikSport.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Bantul menyatakan belum memberikan izin pertandingan Shopee Liga 1 2020 di wilayahnya. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis, yang dikonfirmasi detikcom mengatakan bahwa kegiatan olahraga di stadion (sepakbola) terbilang besar resikonya.

"Jadi saya pernah baca surat edaran atau Pergub, bahwa salah satu lokasi yang berisiko tinggi terhadap penularan COVID-19 adalah stadion olahraga. Sehingga tentu kami berharap protokol kesehatan itu dilaksanakan secara ketat," kata Helmi Jamharis kepada detikcom.

Nabil Husein menjelaskan, status zona merah di beberapa wilayah Yogyakarta belum memberikan dampak buat klub-klub yang memilih Stadion Maguwoharjo, Sleman. Belum ada tanda-tanda tertahannya izin pertandingan sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Bantul.

"Sejauh ini belum tahu mengenai itu, laporan dari manajer tim mengenai izin tidak ada ya. Artinya mungkin aman aman saja," ujar Nabil Husein.

"Karena mengenai tim nanti manager tim yang akan mengurus semua di sana. Mudah-mudahan kita semua dijauhi dari hal hal yang tidak diinginkan," ucapnya berharap.

Sementara itu, Bali United tetap mempersiapkan diri di tengah kondisi Shopee Liga 1 2020 yang serba tak pasti. Serdadu Tridatu, julukan Bali United, memilih SSA sebagai kandangnya.

"Kami percayakan ini semua ke LIB dan PSSI. lebih baik dipertanyakan ke mereka saja," ucap CEO Bali United Yabes Tanuri kepada detikSport.




(cas/mrp)

Hide Ads