Kevin Diks Masih Berharap Bisa Memperkuat Timnas Indonesia

Kevin Diks Masih Berharap Bisa Memperkuat Timnas Indonesia

Muhammad Robbani - Sepakbola
Sabtu, 24 Okt 2020 10:40 WIB
EMPOLI, ITALY - FEBRUARY 13: Kevin Diks of Empoli FC during training session on February 13, 2019 in Empoli, Italy.  (Photo by Gabriele Maltinti/Getty Images)
Kevin Diks ingin memperkuat Timnas Indonesia. Foto: Getty Images/Gabriele Maltinti
Jakarta -

Kevin Diks menantikan PSSI untuk berdiskusi tentang wacana naturalisasi. Ia sangat berharap bisa menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia di masa depan.

PSSI sebelumnya pernah memberi pernyataan resmi bahwa mereka sudah tak mungkin menaturalisasi Kevin Diks. Alasannya, ia sudah berusia lebih dari 20 tahun dan tak bisa diturunkan di Piala Dunia U-20 2021.

PSSI diketahui sedang fokus untuk mencari pemain keturunan berusia muda, sedangkan Kevin Diks yang sudah 24 tahun tak masuk daftar prioritas PSSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, PSSI juga menyatakan bahwa Kevin Diks sudah tak mungkin dinaturalisasi karena pernah 7 kali bermain untuk Timnas Belanda U-21, termasuk di kualifikasi Piala Eropa U-21 2019. Mereka meyakini, Kevin Diks sudah tak bisa memperkuat Timnas Indonesia, mengacu ke Statuta FIFA.

"Pasal 5 Ayat 2 Statuta FIFA menyebutkan, seorang pemain yang pernah membela sebuah negara pada kompetisi resmi FIFA tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional," tulis pernyataan resmi PSSI pada Selasa (22/9) lalu.

ADVERTISEMENT

Hasil penelusuran detikSport menemukan bahwa pernyataan PSSI di atas ternyata mengacu ke Statuta FIFA tahun 2019. Padahal, sudah ada Statuta FIFA 2020 yang isinya berbeda dengan Statuta FIFA 2019.

Pada kongres virtual yang digelar Jumat (18/9) lalu, FIFA melakukan amandemen statuta yang salah satunya merevisi syarat-syarat perpindahan seorang pemain dari satu negara ke negara lain. PSSI pun turut hadir.

Pasal 5 Ayat 2 dalam Statuta FIFA 2020 mengatur tentang syarat seorang pemain untuk membela suatu negara (Tim Nasional), bukan membatasi perpindahan pemain sebagaimana diatur di Pasal 5 ayat 2 dalam Statuta FIFA 2019. Berarti, PSSI tak merujuk ke statuta terbaru FIFA.

Terganjal Statuta Baru FIFA

Meski begitu, ada banyak syarat baru dari FIFA untuk dipenuhi pemain yang mau berpindah kewarganegaraan. Untuk kasus Kevin Diks, ia terganjal Pasal 9 Ayat 2 b butir iii.

Butir iii Pasal 9 Ayat 2 b berbunyi; saat ia (pemain) dimainkan pada pertandingan terakhirnya di kompetisi resmi dalam segala level pertandingan buat asosiasi (Timnas) yang pertama ia bela, ia belum berusia 21 tahun;

Kevin Diks sudah berusia 22 tahun saat terakhir kali ia membela Belanda U-21, yakni saat melawan Ukraina U-21 di Kualifikasi Piala Eropa U-21 2019 pada 16 Oktober 2018. Saat itu, pemain klub Aarhus GF tersebut sudah berusia 22 tahun 10 hari.

Pada '2017-19 UEFA European Under-21 Championship regulations', disebutkan bahwa pemain kelahiran di atas 1 Januari 1996 bisa tampil di ajang Piala Eropa U-21 (termasuk babak kualifikasi). Jadi, Kevin Diks yang lahir pada 6 Oktober 1996 tak menyalahi aturan.

Kembali mengacu ke Pasal 9 Ayat 2 b Statuta FIFA 2020, Kevin Diks tak bisa pindah negara atau membela Timnas Indonesia. Namun, ia berpendapat bahwa ia bermain di ajang U-21 meski sudah lewat usianya karena aturan yang membolehkan.

Seandainya saat itu Kevin Diks dilarang tampil karena sudah lebih dari 21 tahun, tentu ia tak akan memperkuat Belanda U-21. Hal ini yang menjadi keyakinan Kevin Diks bahwa ia masih punya kesempatan untuk membela Timnas Indonesia di masa depan.

"Saya pikir peluang saya pindah ke Indonesia belum tertutup. Mereka (FIFA) beberapa kali mengubah aturan, mungkin 3-4 atau 5 tahun lalu, pemain bisa pindah negara jika belum main untuk tim senior," kata Kevin Diks dalam diskusi virtual yang diikuti detikSport.

"Aturan ini diubah dan diubah lagi setiap saat. Coba lihat Munir (El Haddadi), sekarang dia sudah main buat Timnas Maroko. Bagi saya, kasus itu contoh yang paling serupa dengan saya. Jadi saya pikir masih mungkin (membela Timnas Indonesia) jika mereka (PSSI) mau, bisa saja," ujarnya menambahkan.

(Halaman selanjutnya: Kisah Munir El Haddadi yang menginspirasi Kevin Diks )

Kisah Munir yang menjadi inspirasi Kevin Diks

Kevin Diks mereferensikan Munir El Haddadi yang kini memperkuat Sevilla. Munir ingin memperkuat Timnas Maroko meski pernah membela Timnas Spanyol senior. Kasus Munir memang sering menjadi referensi dan perdebatan setelah amandemen Statuta FIFA 2020.

Amandemen Statuta FIFA 2020 tentang perpindahan kewarganegaraan pemain tak lepas dari dikabulkannya banding Federasi Sepakbola Maroko (FRMF) ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). FRMF meminta CAS mengabulkan keinginan mereka agar FIFA merevisi statuta agar Munir bisa membela Maroko.

Dalam Statuta FIFA 2020, Munir bisa pindah karena belum berusia 21 tahun saat terakhir kali membela Timnas Spanyol senior pada 2014. Namun ternyata, Munir pernah membela Spanyol U-21 saat sudah berusia 22 tahun kontra Austria U-21 pada 11 November 2016.

Karena alasan itu lah Munir kembali dilarang FIFA memperkuat Timnas Maroko. Padahal, Munir sudah terlanjur dipanggil Timnas Maroko pada jeda internasional Bulan Oktober untuk melawan Senegal dan Kongo.

Kevin DiksKevin Diks (kiri atas) saat berdiskusi virtual dengan media. Foto: Screeshoot Zoom

Namun Munir dan FRMF tak menyerah. FRMF dilaporkan akan melakukan banding lagi ke CAS. Tekad FRMF dalam kasus Munir itu yang membuat Kevin Diks iri. Ia berharap PSSI juga memperjuangkan nasibnya yang ingin membela Timnas Indonesia.

Bisa saja FRMF mengajukan banding ke CAS dengan argumentasi bahwa Munir bermain untuk Spanyol U-21 meski sudah 22 tahun karena tak dilarang aturan. Hal itu sebagaimana pernyataan Kevin Diks di atas.

"Saya tahu aturan itu (Statuta FIFA 2020). Aneh kalau cuma main kualifikasi tapi tak bisa pindah negara. Saya memang sudah 21 tahun lebih saat terakhir memperkuat Belanda U-21. Saya pikir itu tak adil, karena saya tak main untuk tim utama (maksudnya Timnas senior). Itu pun sudah berlalu dua tahun lalu," tutur Kevin Diks.

"Regulasinya harus lebih fair. Saya masih mau memperkuat Indonesia, tentu jika PSSI benar-benar mau. Regulasi terus berubah setiap saat. Harusnya (penampilan terakhirnya bersama Belanda U-21) tak dihitung, jadi bisa tetap pindah negara," ujarnya berharap.

Mengejar paspor Indonesia, namun masih membuka peluang untuk Belanda

Kevin Diks sudah memikirkan matang-matang tentang keputusannya memilih Indonesia. Meski saat ini kariernya tak begitu cemerlang, siapa yang tahu di masa depan ia akan dipanggil Timnas Belanda lagi.

Ia pun bahkan mengaku pernah dipanggil Timnas Belanda senior tak lama dari penampilan terakhirnya bersama Belanda U-21. Sayang hal itu tak terlaksana karena ia cedera.

"Saya terbuka untuk kedua negara (Belanda dan Indonesia), saya pikir saya masih punya potensi buat main buat Belanda lagi. Dua tahun lalu saya hampir main buat Belanda tapi cedera," tuturnya.

"Tapi ini (memperkuat Indonesia) soal kebanggaan, saya mau membawa Indonesia ke peta sepakbola dunia. Tapi dari tiga bulan lalu tak ada kontak lagi (dengan PSSI)," ucapnya.


Hide Ads