Kisah Munir yang menjadi inspirasi Kevin Diks
Kevin Diks mereferensikan Munir El Haddadi yang kini memperkuat Sevilla. Munir ingin memperkuat Timnas Maroko meski pernah membela Timnas Spanyol senior. Kasus Munir memang sering menjadi referensi dan perdebatan setelah amandemen Statuta FIFA 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amandemen Statuta FIFA 2020 tentang perpindahan kewarganegaraan pemain tak lepas dari dikabulkannya banding Federasi Sepakbola Maroko (FRMF) ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). FRMF meminta CAS mengabulkan keinginan mereka agar FIFA merevisi statuta agar Munir bisa membela Maroko.
Dalam Statuta FIFA 2020, Munir bisa pindah karena belum berusia 21 tahun saat terakhir kali membela Timnas Spanyol senior pada 2014. Namun ternyata, Munir pernah membela Spanyol U-21 saat sudah berusia 22 tahun kontra Austria U-21 pada 11 November 2016.
Karena alasan itu lah Munir kembali dilarang FIFA memperkuat Timnas Maroko. Padahal, Munir sudah terlanjur dipanggil Timnas Maroko pada jeda internasional Bulan Oktober untuk melawan Senegal dan Kongo.
![]() |
Namun Munir dan FRMF tak menyerah. FRMF dilaporkan akan melakukan banding lagi ke CAS. Tekad FRMF dalam kasus Munir itu yang membuat Kevin Diks iri. Ia berharap PSSI juga memperjuangkan nasibnya yang ingin membela Timnas Indonesia.
Bisa saja FRMF mengajukan banding ke CAS dengan argumentasi bahwa Munir bermain untuk Spanyol U-21 meski sudah 22 tahun karena tak dilarang aturan. Hal itu sebagaimana pernyataan Kevin Diks di atas.
"Saya tahu aturan itu (Statuta FIFA 2020). Aneh kalau cuma main kualifikasi tapi tak bisa pindah negara. Saya memang sudah 21 tahun lebih saat terakhir memperkuat Belanda U-21. Saya pikir itu tak adil, karena saya tak main untuk tim utama (maksudnya Timnas senior). Itu pun sudah berlalu dua tahun lalu," tutur Kevin Diks.
"Regulasinya harus lebih fair. Saya masih mau memperkuat Indonesia, tentu jika PSSI benar-benar mau. Regulasi terus berubah setiap saat. Harusnya (penampilan terakhirnya bersama Belanda U-21) tak dihitung, jadi bisa tetap pindah negara," ujarnya berharap.
Mengejar paspor Indonesia, namun masih membuka peluang untuk Belanda
Kevin Diks sudah memikirkan matang-matang tentang keputusannya memilih Indonesia. Meski saat ini kariernya tak begitu cemerlang, siapa yang tahu di masa depan ia akan dipanggil Timnas Belanda lagi.
Ia pun bahkan mengaku pernah dipanggil Timnas Belanda senior tak lama dari penampilan terakhirnya bersama Belanda U-21. Sayang hal itu tak terlaksana karena ia cedera.
"Saya terbuka untuk kedua negara (Belanda dan Indonesia), saya pikir saya masih punya potensi buat main buat Belanda lagi. Dua tahun lalu saya hampir main buat Belanda tapi cedera," tuturnya.
"Tapi ini (memperkuat Indonesia) soal kebanggaan, saya mau membawa Indonesia ke peta sepakbola dunia. Tapi dari tiga bulan lalu tak ada kontak lagi (dengan PSSI)," ucapnya.
(adp/adp)