PSSI menerapkan sport science di Timnas Indonesia U-16. Tujuannya, untuk melihat kekurangan pemain serta sebagai upaya untuk mengurangi potensi cedera.
Pendekatan ini diterapkan buat Timnas U-16 yang tengah menjalani Pemusatan Latihan di Yogyakarta. Alexandro Felix Kamuru cs telah menggelar latihan perdananya di sana sejak, Senin (7/12/2020).
PSSI menggandeng team ahli Kinetics dari Surabaya yang bekerjasama dengan Vald Performance, lembaga sport science technology dari Australia. Diharapkan, persiapan Timnas U-16 bisa maksimal jelang tampil di Piala Asia U-16 pada awal tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan test ini saya dan tim pelatih jadi mengetahui sejauh mana kondisi fisik pemain, dan saya harapkan nanti hasilnya semua baik, pemain melakukannya dengan tertib, dan semua pemain turut ikut menjalani test fisik ini," kata Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti soal penerapan sport science di timnya.
Sport sport science di sepakbola meliputi banyak hal yang tujuan utamanya untuk meningkatkan performa pemain Timnas U-16. Beberapa di antaranya meliputi fisik pemain, dokter olahraga, fisioterapi, masseur, gizi, hingga psikologi.
Dalam penerapannya di Timnas U-16, PSSI memfasilitasi pemain menjalani tes komposisi tubuh (persentase lemak tubuh, massa otot, dll), tes kekuatan eksentrik otot hamstring (nordbord test), tes power + vertical jump dengan force plate, tes kekuatan otot isometric hip abductor-adductor dengan force frame, hingga 3D movement analysis dengan humantrack system.
"Harapannya, bisa mempermudah fisioterapis dan pelatih fisik untuk membuat program pencegahan cedera serta peningkatan kemampuan dari si pemain itu sendiri," ujar Bima Sakti.
Timnas U-16 akan tampil di Piala Asia U-16 yang akan digelar di Bahrain pada 31 Maret-17 April 2021. Indonesia tergabung di D bersama Jepang, Arab Saudi, dan China.
Selain menggelar uji coba lokal, Timnas U-16 juga sempat mencicipi pertandingan internasional. Yakni dua kali melawan Uni Emirat Arab dengan hasil dua kali kalah (2-3 dan 0-4).