Keuangan klub di Indonesia compang camping akibat pandemi COVID-19. PSS Sleman mempunyai kiat untuk membuat keuangan tim tetap stabil.
Direktur Keuangan PT PSS Sleman Andy Wardhana Putra pun angkat bicara soal kondisi keuangan tim berjuluk Super Elang Jawa itu.
"Menjaga keuangan klub apalagi di musim pendemi ini dimana kompetisi tidak jalan jadi kita harus berpikir bagaimana tetap survive atau bahkan bisa melangkah lebih baik," kata Andy dikutip dari siaran podcast PSS, Rabu (16/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andy, PSS Sleman memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu kontestan Shopee Liga 1. Salah satunya yaitu punya nilai jual lebih. Ia pun yakin jika PSS mampu survive dari kondisi ini.
"Dengan ada atau tidaknya kompetisi, kami mau PSS tetap hidup dan di sisi lain berbenah di berbagai aspek biar PSS maju di tingkat yang lebih tinggi. Denyut nadi PSS bukan sekadar klub ini saja," katanya.
"Tetapi, kami juga menjaga lingkungan sekitar klub sebagai potensi yang perlu dikembangkan," tambahnya.
Saat ini, manajemen tim terus melakukan pembenahan dari berbagai aspek agar kondisi tim tetap stabil.
"Mungkin kalau dari sisi manajemen, saya rasa manajemen PSS cukup bagus. Sekarang tinggal kami menyamakan langkah saja. Kami sinergikan," jelasnya.
Sinergi juga akan dilakukan dengan pelaku UMKM maupun suporter guna menambah nilai jual klub.
"Misalnya dari sisi suporter, kalau bisa kami bersinergi dengan mereka dan UMKM. Tentu, itu akan jadi hal yang positif buat menambah value tim," tutupnya.
(cas/raw)