Shopee Liga 1 dan Liga 2 bisa saja diputuskan dihentikan. PSSI akan segera menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) untuk mengambil keputusan.
Sampai saat ini izin dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) belum juga turun. Perizinan dari Polri adalah syarat utama agar kompetisi Shope Liga 1 bisa kembali bergulir.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya menargetkan kompetisi bisa dilanjutkan pada awal Februari 2021. Rencana itu digaungkan setelah gagal menggelar kick off pada Oktober dan November tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah lewat dua bulan, tanda-tanda turunnya izin kompetisi belum juga terlihat. PSSI meresponsnya dengan rencana menggelar rapat Exco untuk memutuskan nasib kompetisi.
"Situasi terkini COVID-19 akan menjadi faktor penentu apakah liga bisa dijalankan atau tidak. Cabang olahraga lain pun demikian. Untuk menyelenggarakan kejurnas juga sulit," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi di laman federasi.
"Untuk itu, PSSI menjadwalkan untuk menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) di pertengahan Januari 2021 untuk memutuskan kelanjutan Liga 1 dan 2 atau memberhentikan liga musim kompetisi 2020 berdasarkan situasi terkini," ujarnya.
Baca juga: Sudah 2021, Bagaimana Nasib Shopee Liga 1? |
Disinyalir kondisi politik dan makin naiknya kasus positif COVID-19 membuat Polri enggan mengeluarkan izin penyelenggaraan sepakbola. Sudah berkali-kali PT LIB bersurat ke Polri agar kompetisi bisa dilanjutkan.
Sejauh ini PT LIB sudah mengirim surat sebanyak tiga kali ke Mabes Polri. Pertama menjelang rencana kick of 1 Oktober 2020. Kemudian bersurat lagi pada awal November 2020. Terakhir bersurat lagi pada akhir tahun untuk memohon agar Liga 1 dan 2 bisa berputar lagi pada akhir Januari atau awal Februari 2021.
Shopee Liga 1 dan Liga 2 sudah dihentikan sejak pertengahan Maret 2020. Selama hampir 10 bulan kompetisi sepakbola nasional pun mati suri.
"Semua keputusan kembali ke kepolisian karena izin pada mereka. Jika kepolisian tidak mengeluarkan izin, kita tidak bisa apa-apa. Kita wajib tunduk dan patuh pada aturan," tutur Yunus Nusi.