Piala Dunia U-20: PSSI Mau Gelar TC Timnas U-19 Jangka Panjang Lagi

Piala Dunia U-20: PSSI Mau Gelar TC Timnas U-19 Jangka Panjang Lagi

Muhammad Robbani - Sepakbola
Selasa, 02 Feb 2021 21:20 WIB
Sesi latihan Timnas Indonesia U-19 di Spanyol
Piala Dunia U-20: PSSI Mau Gelar TC Timnas U-19 Jangka Panjang Lagi (Dok. PSSI)
Jakarta -

PSSI mau menggelar Pemusatan Latihan (TC) jangka panjang lagi buat Timnas Indonesia U-19 untuk menyambut Piala Dunia U-20 yang ditunda ke 2023.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan setelah menggelar pertemuan dengan Menpora Zainudin Amali, Selasa (2/2/2021). Target tinggi tetap dicanangkan buat Timnas U-19 pada ajang dua tahunan ini.

PSSI mau Timnas U-19 meraih pencapaian terbaik kala bermain di depan pendukungnya sendiri. Berdasarkan keputusan FIFA, Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 edisi 2023 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TC jangka panjang Timnas U-19 itu terkait dengan pembentukan skuad baru tim dengan komposisi pemain-pemain kelahiran 2003-2005. Karena, mayoritas pemain Timnas U-19 saat ini sudah melebihi usia 20 tahun saat Piala Dunia U-20 digelar pada 2023 nanti.

"Penundaan Piala Dunia U-20 yang ditunda ke 2023, ini menjadi acuan berikutnya untuk lakukan TC bagi Timnas U-19 yang akan dibentuk," kata Iriawan dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Berkaitan dengan TC jangka panjang, itu penting agar pada pelaksanaan 2023 mereka siap memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Garuda Muda sempat menjalani TC jangka panjang sejak awal tahun 2020. Bahkan TC sempat digelar di luar negeri; dari Thailand, Kroasia, dan Spanyol.

Penundaan Piala Dunia U-20 juga berdampak ke persiapan Indonesia dari sisi lainnya. Akan ada perencanaan ulang terkait kepanitiaan yang mempersiapkan Piala Dunia U-20.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo sudah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) dan Keputusan Presiden (Keppres). Inpres menjadi petunjuk susunan kepanitiaan Piala Dunia. Sedangkan Keppres mengatur pembagian tugas panitia.

"Dengan dibantu pemerintah, kami harus menunggu Keppres (dan Inpres) baru," ujar Iriawan.

(aff/mrp)

Hide Ads