PT Liga Indonesia Baru (LIB) angkat bicara soal peluang kompetisi Liga 1 dan Liga 2 digelar dengan penonton terbatas. Apa katanya?
Presiden RI Joko Widodo melalui Menpora Zainudin Amali, mengatakan akan mempertimbangkan pertandingan sepakbola dengan penonton setelah mendapat aspirasi dari banyak pihak.
Namun, keputusan itu belum final karena Menpora diminta untuk menghitung benar plus-minusnya, sembari melihat percepatan vaksinasi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Golkar itu juga berencana untuk meminta masukan dari PT LIB dan PSSI sebagai penyelenggara. Menanggapi hal itu, Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengaku sudah mengetahuinya dan tengah mempersiapkan kajiannya.
"Kami sekarang buat kajian atas informasi yang didapat dari Menpora dan Presiden. Sekarang kami fokus buat kajian yang komprehensif. Jangan sampai buka penonton tanpa kajian," kata Lukita ketika dihubungi pewarta, Senin (19/4/2021).
Hal ini berbeda, lanjut Lukita, jika Liga 1 dihelat dengan tanpa penonton maka untuk mengurus izinnya bisa seperti Piala Menpora 2021. Baik itu sistem analisa maupun evaluasinya.
"Tapi ini kan ada arahan buat kajian dengan penonton. Jadi harus buat opsi-opsi karena kami juga tak mau main-main soal ini," ujarnya.
"Pertama, apakah penonton sudah siap dengan kondisi misalnya syarat ketat, antigen atau GeNose (tes hembusan napas dengan menggunakan kantung khusus) atau pembatasan? Lalu kuota sekian apakah akan menerima? Jadi harus hati-hati untuk kajian ini," dia menjelaskan.
Lebih lanjut, Lukita menyebut, kajian untuk Liga 1 diharapkan bisa selesai pekan ini dan bisa dipersentasikan di Kemenpora, sebelum leg 1 final dimulai. "Kalau kami tergantung hasil kajian. Bukan menolak tapi dari hasil kajian teknis pelaksanaan infrastruktur stadion juga diperhatikan," tuturnya.
(mcy/cas)