Leg 2 final Piala Menpora 2021 menyajikan Persib Bandung vs Persija Jakarta. Mantan pemain Timnas Indonesia, Firman Utina, memprediksi duel akan berjalan panas.
Di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021) pukul 20.30 WIB, Persib vs Persija digelar. Macan Kemayoran mengantongi keunggulan 2-0 atas Maung Bandung.
Firman menilai Persib akan dihadapkan dengan situasi sulit karena harus menyalip agregat di leg 1 final Piala Menpora 2021 di Maguwoharjo. Untuk itu di leg kedua nanti, Maung Bandung butuh berimprovisasi.
"Leg kedua bakalan seru, tingkat pressure-nya paling ada di Persib karena harus menyalip, situasi ini enggak gampang, tapi sekali lagi, sepakbola itu bukan matematika yang bisa kita tebak langsung ada angka," ujar Firman saat dihubungi wartawan, Jumat (23/4/2021).
Situasi serupa, pernah dialami Firman ketika melakoni final Piala AFF 2010. Saat itu, Timnas Indonesia kalah 0-3 dari Malaysia di leg pertama yang digelar di kandang lawan.
"Main di kandang harus buru-buru bikin gol. Ini enggak gampang butuh kecerdasan pelatih, strategi, terus yang kedua pemain juga harus improvisasi enggak pakai notebook, mereka harus ubah keadaan, jadi harus punya sosok-sosok yang memotivasi pemain-pemain tersebut," kenang Firman.
Berkaca dari pertandingan leg pertama, Firman melihat Persija lebih unggul dari segi persiapan atas mantan tim yang pernah dibelanya.
Sejak pertandingan dimulai, tim Ibukota langsung tampil menekan dan menghasilkan gol kilat.
"Itu kan berarti ketidaksiapan dari para pemain-pemain Persib. Saya lihat sih seperti itu, wajar dengan kerja keras yang lebih siap, Persija bisa seperti ini. Lebih ke kaget aja gol pertama dan gol kedua cepat," kata Firman.
Terkait peluang, Persib bisa saja membalikkan keadaan andai bisa mengambil kelengahan Persija di menit-menit awal.
"Tapi agregatnya harus tiga kan ya, nah makanya, jadi harus 3-0, 3-0 enggak mudah. Tapi semuanya bisa terjadi, Persija saja gol cepat itu bisa," katanya.
Terlepas dari itu, Firman menyoroti performa pemain-pemain muda yang tampil di ajang Piala Menpora.
"Ya itu sebenarnya cermin yang mereka tunjukkan, anak anak itu mayoritas dari EPA, nah itu yang bisa menunjukan mereka saat ini Persija senior. Ini kan membuktikan bahwa struktur sepakbola yang dibuat PSSI itu berjalan jadi ada EPA, U-16, U-19 bahkan ada putri," katanya.
"Nah karena munculnya pemain pemain muda yang bagus dari EPA, saran saya sih kompetisi di EPA tetap berlanjut. Tetap fokus ke Liga 1 dan 2, tapi kan FIFA juga menganjurkan setiap klub harus mempunyai U-18, U-16, U-20," tutur Firman.
"Itu saya rasa harus berjalan dan itu ada bidang bidangnya untuk melaksanakan itu. Karena rata rata seperti Sleman punya Saddam yang jebolannya, jadi kan programnya di EPA berjalan, semua," kata dia menambahkan.
Simak Video "Rezaldi Hehanussa Merapat ke Persib: Jarang Bermain di Persija"
[Gambas:Video 20detik]
(yum/cas)