Utusan FIFA Pantau Aceh
Minggu, 12 Mar 2006 12:34 WIB

Jakarta - Kunjungan Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter ke Banda Aceh baru akan dilakukan tiga pekan lagi. Namun utusan FIFA telah datang guna melihat proses persiapan yang dilakukan panitia.Adalah Jey Sing Muthia yang merupakan utusan FIFA yang tengah berada di Aceh untuk memantau persiapan yang dilakukan tuan rumah dalam rangkan kunjungan Presiden FIFA pada 4 April mendatang. Langkah pemantauan FIFA ini cukup mengejutkan Wakil Sekjen PSSI Kaharuddin Syah, pasalnya ia tak mengira pengamatan persiapan dilakukan FIFA jauh-jauh hari. "Saya sempat tak percaya kalau FIFA sudah mengirim utusan untuk melihat proses persiapan yang dilakukan oleh panitia lokal di Banda Aceh. Cukup dimaklumi, karena kunjungan Sepp Blatter ke Banda Aceh ini sudah menyerupai kunjungan seorang pemimpin dari negara adikuasa," ujar Kaharudin. Menurut Kahar, dia sendiri yang akan mendampingi Jey Sing Muthia selama melihat persiapan yang sudah dilakukan oleh panitia lokal di Banda Aceh. Termasuk dalam persiapan itu, apakah panitia sudah mempersiapkan mobil Mercy yang nantinya akan ditumpangi oleh Sepp Blatter dan Presiden AFC Mohammed bin Hammam dalam mengunjungi beberapa stadion sepakbola yang dibangun atas kucuran dana FIFA dan AFC, utamanya stadion-stadion yang tadinya hancur karena diterjang gelombang pasang tsunami pada 25 Desember 2004."Jey Sing bilang kalau dalam setiap kali kunjungannya ke berbagai negara mobil yang disediakan untuk Sepp Blatter harus Mercy, bukan yang lainnya," tutur Kahar.Kunjungan Sepp Blatter dan Mohammad bin Hammam ke Banda Aceh pada 4 April mendatang memang khusus dilakukan untuk melihat proses pembangunan dari stadion-stadion sepakbola yang hancur dihantam tsunami. Keduanya, bersama sejumlah pejabat teras FIFA dan AFC lainnya, berada di Banda Aceh antara pukul 12 siang hingga pukul lima sore. Dari Aceh, rombongan FIFA dan AFC itu langsung bertolak ke Thailand. Untuk renovasi dan pembangunan stadion-stadion yang menjadi korban tsunami itu FIFA mengalokasikan dana sekitar US$ 3,5 juta.Foto: Hamman dan Blatter (sportspengar) (erk/)