Ratusan suporter PSS Sleman menduduki Omah PSS di Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (30/9) sore hingga malam. Mereka melakukan aksi protes dan mendesak manajemen klub agar memecat Dejan Antonic dari jabatan pelatih.
Desakan mundur itu karena permainan Laskar Sembada yang tak kunjung membaik. Hingga pekan kelima BRI Liga 1 musim ini, PSS baru sekali meraih kemenangan, dan kini berada di urutan 15 dengan 4 poin.
Pantauan detikSport di Omah PSS sejak pukul 15.30 WIB hingga malam, ratusan suporter dengan pakaian dominan hitam sudah mengepung Omah PSS. Tak cuma meneriakkan kalimat 'Dejan out', mereka juga meminta agar Marco Gracia Paulo cabut dari jabatannya sebagai Dirut PSS.
"Pokok e Dejan out!," teriak salah satu suporter. "Marco melu out," timpal suporter lainnya.
Suporter PSS juga menempelkan spanduk serta poster bernada protes, beberapa di antaranya 'Dejan Minim Taktik', 'Metuo opo tak seret!', 'Jarang menang waktunya hengkang!', dan lain sebagainya.
Mereka baru mulai membubarkan diri sekitar pukul 19.15 WIB setelah perwakilan manajemen menyampaikan hasil diskusi dengan perwakilan suporter.
Sementara itu, asisten manajer PSS Sleman M Eksan mengatakan telah bertemu perwakilan suporter dan telah menyampaikan keluhan suporter ke jajaran direksi. Akan tetapi, kata Eksan, keputusan pemecatan itu ada pada direksi.
"Jadi hasil pertemuan dengan suporter ini memang intinya kan dari suporter menghendaki untuk Dejan out. Kami dari jajaran manajemen juga sudah usul menyampaikan ke direksi," kata Eksan kepada wartawan.
"Jadi itu yang melandasi, tapi semua keputusan itu pasti di jajaran direksi, jadi kami di jajaran manajemen tidak bisa langsung memutuskan. Yang bisa memutuskan di jajaran direksi," jelasnya.
Setelah berdiskusi cukup lama dengan suporter di dalam kantor, Eksan dan perwakilan suporter pun keluar menemui massa. Di situ salah satu perwakilan suporter menyampaikan jika Dejan keluar maka PSS akan dipindah.
Pernyataan itu, diklaim keluar dari mulut Dirut PT PSS Marco Gracia Paulo saat dihubungi perwakilan manajemen dan suporter.
"Ucapan itu (PSS bakal dipindah) sudah didengar oleh Pak Jenggo (perwakilan suporter PSS), jadi itu yang saya sendiri di dalam forum juga mendengar itu," kata Eksan.
"Ya mungkin sebetulnya itu kami sayangkan sih. Mungkin kita semua dengan kondisi seperti ini ada emosi, sebenarnya saya sudah berharap tidak terjadi dan hanya akan menjadi masalah yang baru lagi," pungkasnya.
Sementara itu, manajemen PSS secara resmi telah menanggapi keluhan suporter. Ada 5 poin utama yang disampaikan manajemen lewat akun media sosialnya.
1. Kami mengerti atas kekecewaan yang dialami oleh Sleman Fans. Dan kami telah melakukan evaluasi secara menyeluruh.
2. Manajemen PT PSS berikan teguran keras kepada tim kepelatihan. Namun atas dasar evaluasi, secara teknis waktu yang dibutuhkan untuk periodisasi belum didapatkan. Tim masih dalam proses untuk mencapai performa terbaik khususnya dari sisi fisik yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan terhitung sejak awal mulai berlatih. Manajemen percaya tim akan segera bangkit dan kembali ke performa yang seharusnya.
3. Manajemen akan memonitor ketat performa tim di seri ke-2 dan lakukan evaluasi kembali di akhir seri ke-2. Manajemen juga akan melakukan evaluasi terhadap pelatih kepala. Dan mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk menjaga tim tetap di dalam jalur yang telah ditargetkan sesuai dengan rencana besar yang telah ditetapkan.
4. Manajemen telah melakukan komunikasi terbuka dari hati ke hati dengan pemain, pelatih, ofisial, dan semua jajaran berkomitmen untuk bangkit dan dapatkan hasil terbaik pada pertandingan berikutnya.
5. Bersama ini kami manajemen, pemain, pelatih, dan ofisial meminta dukungan dan kepercayaan dari seluruh Sleman Fans. Dan bersama kita akan dapatkan hasil positif untuk pertandingan-pertandingan berikutnya.
(adp/adp)