Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) sudah mendapatkan salinan kontrak 18 pemain Persis Solo. Gugatan tunggakan gaji akan diajukan ke NDRC.
Masalah tunggakan gaji Persis sebelumnya mandek karena pemain tak punya salinan kontrak. Sementara National Dispute Resolution Chamber (NDRC) tegas hanya akan memproses gugatan APPI dengan melengkapi salinan kontrak 18 pemain Persis.
Dari 18 pemain yang mengaku ditunggak gajinya, cuma 7 pemain yang punya salinan kontrak. APPI dalam laporannya mengungkapkan APPI menunggak gaji sebesar Rp 2,3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah ini sudah mencuat sejak 13 Agustus dan APPI sudah mengajukan masalah ini ke NDRC. Setelah melalui jalan panjang, APPI akhirnya berhasil mendapatkan salinan kontrak untuk bisa menggugat Persis.
"Kemarin ditolak NDRC karena masalah salinan kontrak ditolak. Bukan masalah manajemen lama atau baru, nggak peduli NDRC manajemen lama atau baru," kata Plt. General Manager APPI M.Hardika Aji kepada wartawan.
Adapun APPI mengingatkan pemain untuk lebih hati-hati lagi terkait masalah kontrak. Dalam kasus ini, 18 pemain Persis turut salah karena lalai tak memegang kontraknya sendiri.
Aji kembali menegaskan bahwa penolakan NDRC sebelumnya terhadap masalah tunggakan Persis bukan karena peralihan pemilik klub. Sebagaimana diketahui, Persis kini dipegang oleh Kaesang Pangarep yang membeli saham Direktur Utama PT Persis Solo Saestu (PSS).
Sementara Persis pernah membuat pernyataan bahwa tunggakan ini adalah tanggung jawab manajemen lama. APPI memastikan utang gaji melekat ke klub, siapapun pemiliknya.
"Sebelumnya bukan ditolak karena PT lama atau baru. Yang salah pemain juga karena kurang rapi secara administrasi. AKhirnya kami dapat salinan kontrak. Ini murni kesalahan pemain yang kurang teliti," ucap AJi.