Marco Gracia Paulo resmi diberhentikan dari jabatan Dirut PT PSS, perusahaan yang menaungi klub sepak bola PSS Sleman, sebagai buntut dari aksi protes Sleman Fans belakangan ini.
Hal itu diumumkan klub dalam website resminya usai Super Elja tumbang melawan Bali United 2-0 dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo tadi malam. Posisi Dirut PT PSS kemudian dipegang Andhywardhana Putra yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan.
"Untuk Bapak Marco Gracia Paulo, saya ucapkan banyak terima kasih atas sumbangsih dan kontribusinya untuk PSS selama ini," kata Andy dalam keterangan resmi PSS, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Hasil Liga 1: Bali United Kalahkan PSS 2-0 |
Seperti diketahui, belakangan Sleman Fans terus melakukan protes agar direksi memecat pelatih Dejan Antonic yang tidak bisa mengangkat performa tim. Namun, Marco justru menyerang dengan mengatakan bisa memecat pelatih tapi PSS akan pindah markas. Selain itu, suporter juga mempertanyakan keputusan selalu dipasangnya Arthur Irawan di starting line up, padahal performanya sangat buruk.
Pernyataan Marco yang akan memindah markas PSS itu kemudian menyulut amarah suporter dan kemudian muncul tagar #MarcoOut, #DejanOut, dan #Arthurout di media sosial.
Pemberhentian Marco ini berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham sebagai pengganti rapat umum pemegang PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) tentang pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, Pengalihan tugas, dan pengangkatan anggota-anggota direksi PT PSS.
Kini jajaran direksi dipimpin Andywardhana Putra sebagai Direktur Utama, kemudian Yoni Arseto dan Hempri Suyatna sebagai direktur. Sementara untuk dewan komisaris, di posisi Komisaris Utama dijabat Agoes Projosasmito, dan William Tjugiarto sebagai komisaris.
"Mari kita sikapi dinamika ini dengan bijaksana dan dewasa karena ini bukan masalah menang atau kalah. Ini semua demi kemajuan PSS," kata Andy.
(krs/bay)