Marco Gracia Paulo Merasa Digusur Saat Sedang Berusaha Selamatkan PSS

Marco Gracia Paulo Merasa Digusur Saat Sedang Berusaha Selamatkan PSS

Jauh Hari Wawan S - Sepakbola
Jumat, 29 Okt 2021 16:51 WIB
Direktur PSS Sleman, Marco Gracia Paulo.
Marco Gracia Paolo buka suara setelah dipecat PSS Sleman. (Foto: dok.PSS Sleman)

"Tapi dari sisi etika itu yang saya sangat sayangkan. Saya ditunjuk di RUPS sebagai Direktur Utama PT PSS pada saat itu, jadi saya berharap pergantiannya juga manusiawi," kata Marco.

Bahkan Marco sendiri baru tahu dia dipecat dari media sosial. Ini-lah yang membuat Marco semakin kecewa dengan manajemen PSS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa saya layak untuk minimal mendapatkan sebuah surat notifikasi dari PT. PSS terkait keputusan pergantian ini berikut dengan legal standing-nya," kata Marco.

"Sayangnya saya malah dapat infonya dari sosial media. Saya telah berusaha menjalankan tugas saya sebaik mungkin dan saya mendedikasikan waktu, pikiran tenaga dan hati saya untuk PSS, karena itu saya sangat kecewa dengan bagaimana manajemen, khususnya Direksi PT PSS yang baru diangkat, menangani transisi ini," kata dia menambahkan..

ADVERTISEMENT

Marco kemudian membandingkan saat dia masih menjabat sebagai Dirut dengan manajemen sekarang.

"Saya juga telah menunjukkan secara konsisten selama masa kepimpinan saya, apabila ada staff yang kita selesaikan masa baktinya, saya selesaikan dengan manusiawi. Diajak bicara dan sesuai prosedur. Kali ini, yang terjadi pada saya malah sangat bertolak belakang. Tidak ada sama sekali pemberitahuan resmi, hanya lewat sosial media dan release di website PT PSS," katanya.

Mantan Bos Badak Lampung itu pun mencium adanya kongkalikong di balik pemecatannya. Ia yakin keputusan ini bukan dibuat dalam waktu dekat, karena ini sudah didaftarkan di Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU), Kemenkumham RI.

"Menurut saya, luar biasa sekali sampai segininya. Saya justru bangga, berarti teman-teman di Sleman punya keinginan kuat dan mau take action. Sebenarnya saya berharap semangat itu bisa kita lakukan dengan sinergi yang sama tapi memang ternyata yang terjadi adalah sebaliknya," kata Marco.

Diungkapkan Marco, di dalam PT Palladium, sebagai pemegang saham terbesar di PT PSS terdapat dua pemegang saham dengan komposisi 50-50.

"Bagaimana mungkin salah satu shareholder dari PT Palladium dalam kapasitas tersebut, melalukan legal action (pergantian Direksi, khususnya pemberhentian Direktur Utama) tanpa menginformasikan apalagi berdiskusi dengan shareholder lainnya, padahal komposisi kepemilikan sahamnya adalah 50-50," sebutnya.

Ia juga menanggapi pernyataan Pak Andy Wardhana yang meminta Marco untuk menyelesaikan dan menyikapi dengan dewasa dan bijaksana karena hal ini bukan soal kalah atau menang.

"Saya malah melihat berarti justru buat Anda yang penting menang dan mendapat yang Anda mau, meski dengan cara apapun," katanya.

"Tujuan saya hingga saat ini yaitu berkontribusi buat sepakbola Indonesia. Dan buat saya ini memang tidak pernah soal menang atau kalah, bahkan tidak pernah hanya soal sepakbola. This goes beyond football. Ini mengenai hidup orang yang terlibat di dalam sepakbola dan bagaimana nilai hidup dijunjung tinggi dan diaplikasikan melalui sepak bola. Sepak bola adalah medium dalam kita berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia, keluarga dan orang-orang di sekitar kita," imbuhnya.

Setelah ini akan ada beberapa tahapan proses yang masih akan berjalan. Marco yakin akan ada perubahan besar terjadi dalam beberapa waktu ke depan di dalam PT PSS. "Kita tunggu perkembangan selanjutnya," kata dia menambahkan.


(cas/rin)

Hide Ads