Manajemen PSS Sleman dan Arthur Irawan sepakat untuk mengakhiri kontrak kerja sama lebih cepat. Hal ini resmi diumumkan PSS pada Jumat (19/11) malam.
Direktur Utama PT PSS, Andywardhana Putra, menyampaikan terima kasihnya atas kontribusi Arthur selama 2 musim berseragam Super Elja. Andy berharap, Arthur bisa sukses di klub barunya.
"Terima kasih Arthur atas dedikasinya selama 2 tahun berjuang bersama PSS. Sukses selalu dalam perjalanan karier berikutnya! Ale!," kata Andy dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/11/2021).
Indikasi awal hengkangnya Arthur sebenarnya sudah mulai terlihat sejak akhir series 2 BRI Liga 1. Eks Espanyol itu menghilang dari tim. Saat tim pulang ke Sleman, Arthur tak nampak batang hidungnya.
Kemudian, Arthur juga menghilang saat latihan untuk persiapan series 3. Bahkan nama Arthur tidak ada dalam daftar 23 pemain yang diboyong Super Elja ke Solo saat melawan PSM Makassar.
Baca juga: Hasil Liga 1: Sengit, PSM Vs PSS Tuntas 2-2 |
Selain itu, Arthur Irawan menjadi pemain yang dituntut untuk angkat kaki oleh suporter. Hal ini tak terlepas dari status kepemilikan saham PT Palladium Pratama Cemerlang yang berada di tangan ibunya, Effy Soenarni Soeharsono. Selain itu, performa Arthur juga dianggap tidak mumpuni.
Sejak berseragam PSS, pria kelahiran Surabaya ini sempat bermain di tiga pertandingan pada musim 2020, sebelum adanya wabah pandemi Covid 19 memaksa kompetisi musim tersebut berhenti selama setahun lebih.
Memasuki gelaran BRI Liga 1 2021 musim ini ia sempat tampil beberapa kali di Series 1 maupun Series 2. Selain itu, ia juga menjadi bagian tim ketika PSS Sleman menduduki peringkat ketiga di turnamen Piala Menpora 2021.
(aff/mrp)