Sebelumnya, pemain yang kini memperkuat Persita Tangerang itu mengeluhkan situasi yang dialaminya semasa masih memperkuat Tira Persikabo. Secara khusus soal pemotongan nilai gaji sebesar 75 persen.
Menurut Tira Persikabo, pemotongan nilai gaji merupakan kebijakan yang ditetapkan PSSI saat kompetisi Liga 1 2020 terhenti. Alex, dalam postingannya di media sosial, menyebut bahwa pemotongan itu dilakukan tanpa komunikasi.
View this post on Instagram
Tak hanya itu, Alex juga mengaku sudah memohon-mohon kepada pihak klub yakni Presiden Bimo D.P Wirjasoekarta untuk tak memotong gajinya.
Menurut pengakuan Bimo, Alex tak pernah menghadap ke dirinya terkait masalah ini. Sementara terkait pemotongan gaji, sudah disepakati dengan semua pemain. Ia menyebut manajemen sudah mengumpulkan semua pemain saat ada kebijakan ini dari PSSI.
"Apa yang dilakukan Alex Dos Santos telah mencemarkan nama baik Tira Persikabo sebagai klub sepakbola profesional di tanah air. Tentu ini secara tidak langsung juga mempermalukan sepak bola Indonesia," kata Bimo dalam keterangan resminya.
"Karena itu, kami melaporkan dia ke polisi untuk menjaga marwah klub profesional di tanah air," ujarnya menjelaskan.
Yang membuat Tira Persikabo tidak terima, Alex sudah beberapa kali diajak mediasi terkait masalah ini. Eks striker Persela Lamongan itu juga disebut berpisah baik-baik dengan Tira Persikabo saat kontraknya habis dan pindah ke klub Malaysia Melaka United pada awal 2021.
Tiba-tiba, Alex mengeluhkan pemotongan gaji yang dialaminya di Tira Persikabo lewat media sosial. Tak hanya itu, Alex juga melaporkan Tira Persikabo ke DRC FIFA terkait pemotongan nilai gaji ini. FIFA belum lama ini sudah memenangi gugatan Alex.
Karena tak terima, Laskar Padjadjaran pun balik melaporkan Alex dengan alasan pencemaran nama baik. Apalagi manajemen Tira Persikabo telah memenuhi semua kewajiban buat pemain sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan (SK) dari PSSI.
Apa yang disampaikan Alex Dos Santos lewat akun pribadi media sosialnya, disebut tidak benar dan tidak sesuai fakta. Pihak manajemen tetap memberikan fasilitas rumah, mobil dan fasilitas kesehatan, bilamana dia sakit atau cedera.
Kekecewaan pihak klub pun sudah tak tertahankan karena sudah mengutamakan penyelesaian terbaik dengan jalan musyawarah. Selain Alex, semua pemain Tira Persikabo pun telah menyepakati apa yang menjadi kebijakan klub.
"Kami selalu mengedepankan penyelesaian masalah dengan cara terbaik melalui musyawarah. Namun, Alex justru memilih cara yang lain. Sebagai klub profesional, kami juga tidak mau dipermalukan dan diinjak-injak pemain asing. Kami mengambil tindakan untuk menjaga martabat kami dan marwah klub profesional di tanah air," tutur Bimo.
"Secara pribadi nama saya pun ikut tercemar dan bisa menjadi catatan negatif buat karier saya. Padahal, semua kebijakan yang diambil klub selalu mengacu pada regulasi yang ada," ucap Bimo menutup pernyataan.
(krs/aff)