Singapura Vs Indonesia Keras: Fouls 3 Kali Lipat Lebih Banyak dari Tembakan

Singapura Vs Indonesia Keras: Fouls 3 Kali Lipat Lebih Banyak dari Tembakan

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Kamis, 23 Des 2021 13:15 WIB
Rachmat Irianto of Indonesia, left, and Zulfahmi Arifin of Singapore compete for the ball during the AFF Suzuki Cup 2020 semi-final first leg soccer match between Singapore and Indonesia in Singapore, Wednesday, Dec. 22, 2021. (AP Photo/Suhaimi Abdullah)
Jumlah pelanggaran di laga Singapura vs Indonesia tiga kali lipat lebih banyak ketimbang jumlah tembakan. (Foto: AP/Suhaimi Abdullah)
Singapura -

Laga semifinal Piala AFF 2020 antara Singapura vs Indonesia berlangsung keras. Jumlah pelanggaran jauh lebih banyak daripada jumlah peluang yang tercipta.

Singapura menghadapi Indonesia di semifinal leg pertama yang digelar di National Stadium, Rabu (22/12/2021). Skuad Garuda unggul lebih dulu tapi tim tuan rumah bisa mencetak gol balasan di babak kedua untuk memastikan pertandingan selesai 1-1.

Menurut statistik pertandingan di laman resmi Piala AFF, Singapura dan Indonesia tercatat menghasilkan total 13 percobaan. Lebih detailnya, Indonesia menciptakan lima tembakan (2 on target) sedangkan Singapura delapan tembakan (tigaa on target).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditinjau dari segi ketertiban aturan, pertarungan Singapura vs Indonesia bisa dibilang cukup panas. Secara keseluruhan ada 34 pelanggaran yang terjadi atau tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah peluang yang dilahirkan kedua kesebelasan.

Indonesia tercatat melakukan 18 pelanggaran dan diganjar satu kartu kuning oleh wasit. Di sisi lain, 16 pelanggaran dilakukan Singapura dan diacungi dua kartu kuning.

ADVERTISEMENT

Timnas Indonesia sendiri sedang disorot khususnya oleh pendukung tim rival. Witan Sulaeman dkk dikritik karena bermain kasar di sepanjang turnamen, meski dibantah oleh pelatih Shin Tae-yong.

"Saya kira kami tidak seagresif itu dalam permainan kami. Faktanya, salah satu dari banyak hal yang saya pelajari dari sepakbola Asia Tenggara ketika saya pertama kali melatih Indonesia adalah para pemain justru tidak bermain cukup agresif," lugas Shin Tae-yong.

"Bukan berarti para pemain kami setiap kali bermain ingin melukai siapapun di atas lapangan. Itu bukan cara saya mendidik dan pelatih para pemain kami. Kami menghormati semua pemain di atas lapangan. Memiliki pendekatan yang mengandalkan fisik adalah sesuatu yang perlu dilakukan, jadi saya tidak punya masalah dengan hal itu sama sekali," dia menegaskan usai hasil seri Singapura vs Indonesia.




(rin/krs)

Hide Ads