2 Hal Ini Wajib Dilakukan Timnas Indonesia untuk Kalahkan Singapura

2 Hal Ini Wajib Dilakukan Timnas Indonesia untuk Kalahkan Singapura

Mercy Raya - Sepakbola
Jumat, 24 Des 2021 12:34 WIB
Punggawa Timnas Indonesia berpose di hadapan fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Singapura dalam pertandingan Semi Final Leg 1 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu (22/12/2021). Pertandingan berakhir imbang 1-1. ANTARA FOTO/Humas PSSI/app/rwa.
Timnas Indonesia disarankan melakukan 2 hal ini agar bisa menaklukkan Singapura. (Foto: ANTARA FOTO/HUMAS PSSI)
Jakarta -

Timnas Indonesia akan menghadapi Singapura di leg 2 semifinal Piala AFF 2020. Pengamat sepakbola Kusnaeni menyebut dua hal yang wajib dilakukan skuad Garuda jika ingin lolos ke final.

Laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 akan digelar, Sabtu (25/12/2021), Indonesia vs Singapura di National Stadium, Singapura, kickoff pada pukul 19.30 WIB.

Sebelumnya, Ezra Walian dkk meraih hasil imbang 1-1 melawan Singapura pada leg I semifinal Piala AFF 2020. Skuad Garuda gagal mempertahankan keunggulan di babak pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, peluang Indonesia untuk merebut kemenangan di leg kedua masih terbuka lebar. Peluang kedua tim masih 50-50 karena tak ada aturan gol tandang.

"Ya kita harus belajar banyak dari pertandingan leg I ya. Ketika itu perfoma tim kelihatan sangat berbeda, antara babak pertama dengan babak kedua. Salah satu faktor yang harus dicermati adalah soal ketahanan fisik atau stamina pemain. Apalagi permainan yang diterapkan high pressing," kata Kusnaeni kepada detikSport, Jumat (24/12/2021).

ADVERTISEMENT

Bukan tanpa sebab Bung Kus, sapaan karibnya, mengatakan demikian. Ia melihat Timnas tidak bisa mempertahankan konsistensinya di babak kedua.

"Nah, kalau sebuah tim tidak bisa bermain konsisten dengan high pressing seperti itu, pilihan pertamanya adalah mengubah cara bermain, artinya high pressingnya tidak terlalu diforsir di babak pertama, tapi diatur temponya supaya di babak kedua bisa bermain high pressing," dia menjelaskan.

"Atau yang kedua, bisa mempertahankan strategi yang sama cuma persiapannya harus lebih baik. Artinya, persiapan dari mulai kemarin seperti program istirahat bermain dari yang pertama dan kedua, kemudian penyusunan strateginya dan susunan pemain," kata Bung Kus menambahkan.

Sebab, menurut Bung Kus, faktanya selain faktor kebugaran para pemain, nyatanya strategi perubahan pemain di babak kedua juga tak cukup berhasil.

"Salah satu indikatornya Ezra main di babak kedua, lalu babak kedua dia diganti lagi. Artinya, pergantian pemain saat itu tidak optimal. Bahkan tidak hanya Ezra sebetulnya, pemain yang masuk babak kedua tidak terlalu signifikan kontribusinya, termasuk Elkan Baggot agak sedikit ekspetasi mainnya," dia menegaskan.

"Jadi dua hal itu yang harus dipilih coach Shin Tae-yong, yang pertama kalau mau lebih berdamai dengan kondisi pemain ya strateginya harus sedikit diubah, high pressing-nya tidak terlalu intens sehingga masih ada sisa tenaga untuk high pressing. Yang kedua, jika mau main high pressing di sepanjang babak ya susunan pemain harus dipertimbangkan, mana yang betul-betul siap secara fisik harus dilihat betul."

Bung Kus sendiri menganggap bahwa permainan Indonesia masih di atas Singapura. Maka dengan dua hal tersebut, peluang menang pun makin besar. Simak di halaman berikutnya!

Kusnaeni optimistis dengan dua hal tersebut bisa diterapkan maka peluang Timnas Indonesia untuk menang kian besar. Toh, di atas kertas permainan Indonesia dengan Singapura sejatinya jauh unggul.

"Sebenarnya kemarin kalau kita bisa konsisten saja pertama dan kedua pressing-nya jalan terus, ditambah penyelesaian akhir yang harus dibenahi, karena kemarin ada banyak momen harusnya menambah gol, jadi tidak ada gol."

Rachmat Irianto of Indonesia, left, and Zulfahmi Arifin of Singapore compete for the ball during the AFF Suzuki Cup 2020 semi-final first leg soccer match between Singapore and Indonesia in Singapore, Wednesday, Dec. 22, 2021. (AP Photo/Suhaimi Abdullah)Indonesia vs Singapura di leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Foto: AP/Suhaimi Abdullah

"Ada semacam 'ketidakpercayaan' pemain satu ke pemain lain sehingga peluang terbuka itu tak dikasih ke teman yang lebih bebas akhirnya sia-sia," kata Bung Kus.

"Itu normal, tapi dalam pertandingan level semifinal dan final itu peluang akan makin sedikit. Jadi setiap peluang itu harus dimaksimalkan dengan baik. Dengan cara itu tadi mengurangi egoisme, mengurangi keinginan untuk buat gol sendiri, kalau itu sudah diperbaiki ya saya yakin sih di atas kertas pemainan kita bisa lebih baik dari Singapura," kata dia lagi.


Hide Ads