Keberhasilan Thailand ke final Piala AFF 2020 tak lepas dari tangan dingin Alexandre Polking. Ia membangkitkan The Elephant War yang sempat tampil mengecewakan.
Thailand akan menjadi lawan Indonesia di final Piala AFF 2020. Thailand memang tampil menjanjikan hingga laga final.
Mereka meraih hasil sempurna di Grup A dengan menyapu bersih empat kemenangan. Thailand mampu mencetak 10 gol dan hanya kebobolan satu gol untuk memuncaki Grup A dengan 12 angka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada laga semifinal, Thailand tetap tampil tenang meski menghadapi Vietnam yang lebih difavoritkan. Mereka menang 2-0 di leg pertama sekaligus memberi kekalahan perdana Vietnam di bawah besutan Park Hang-seo dari negara Asia Tenggara.
Thailand kemudian bisa meredam gempuran Vietnam di leg kedua untuk imbang 0-0. Mereka melaju ke partai puncak usai unggul agregat 2-0.
Keberhasilan Thailand melaju menawan ke laga final ini tak lepas dari sentuhan tangan dingin Alexandre Polking. Pria asal Brasil ini mampu membangkitkan Thailand yang sempat tampil angin-anginan bersama pelatih sebelumnya Akira Nishino.
Akira Nishino yang membawa Jepang ke 16 besar Piala Dunia 2018 tampak kesulitan menangani Chanatip Songkrasin dkk. Ia dipecat Juli lalu usai Thailand gagal lolos ke fase final Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Polking kemudian ditunjuk mengisi posisi Nishino pada September lalu. Piala AFF 2020 menjadi turnamen pertama Polking sebagai pelatih Thailand dengan tugas berat membangkitkan performa Gajah Perang.
Hasilnya Polking mampu melakukan hal tersebut dengan Thailand bisa mencapai babak final. Salah satu kuncinya adalah Polking sangat mengenal budaya sepakbola Thailand sesuatu yang tak dipunya Nishino.
Polking pernah menukangi tiga klub Thailand yaitu Bangkok United, Army United, dan Suphanburi FC. Ia juga pernah menjadi asisten pelatih timnas Thailand pada rentang 2011-2013.
Mari kita nantikan, Apakah kebangkitan Thailand di bawah Polking ini berbuah gelar Piala AFF 2020?