PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengimbau klub-klub untuk tak memfasilitasi pemain jalan-jalan lagi. Klaster COVID-19 di kalangan klub diharapkan diputus.
Sudah ada dua pertandingan BRI Liga 1 2021 yang tertunda akibat badai COVID-19. Dua laga itu adalah Madura United melawan Persipura Jayapura dan PSM Makassar kontra Persib Bandung.
Pembatalan dua laga itu lantaran terjadinya badai COVID-19 di kubu Madura United dan Persib. Baik Madura United maupun Persib sama-sama tak punya pemain kurang dari 14 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di dua klub itu, beberapa klub Liga 1 juga mulai melaporkan kasus-kasus COVID-19. Ada PSS Sleman, Persiraja Banda Aceh, Persebaya Surabaya, hingga Persija Jakarta.
Badai COVID-19 ini ditenggarai terjadi dari minimnya pengawasan terhadap pemain yang bebas jalan-jalan di masa jeda kompetisi. Penerapan semi-bubble gagal mencegah penyebaran COVID-19 di kalangan pemain.
"Kami itu menerapkan semi bubble to bubble. Katakanlah (nanti) ada jeda, maka kemudian kami akan menyurat kepada klub, termasuk LIB akan melakukan pengawasan," kata Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, saat memberikan keterangan virtual, Rabu (2/2/2022).
"Kami berharap klub, misalnya tidak lagi mengakomodasi jalan-jalan keluar, seperti itu. Sebetulnya apa yang kami terapkan di Bali itu sama dengan apa yang kami terapkan di seri 1, 2, dan 3," ujarnya menambahkan.
"Mungkin kami ada kelalaian, itu harus diakui. Oleh karena itu, kami akan perbaiki bubble yang akan kami lakukan, kembali kepada klub, kembali kepada LIB selaku operator untuk bisa mendisiplinkan lagi," katanya lagi.
PT LIB berharap klub dan para pemain menjalankan komitmen yang sempat disepakati pada awal kompetisi. Yakni pemain hanya fokus berkompetisi selama gelaran Liga 1.
Saat itu disepakati bahwa pemain hanya fokus berlatih dan bertanding. Di luar itu, pemain hanya stay di hotel tempat klub menginap.
"Katakanlah tidak boleh jalan-jalan, tidak boleh melakukan pertemuan-pertemuan tidak jelas, kecuali pertemuan klub," tutur Sudjarno.
"Dia hanya latihan, kemudian official training, itu yang kami harapkan dari klub untuk memutus mata rantai penyebaran ini," ucapnya.
(cas/aff)