Pelatih Persik Kediri ,Javier Roca, tak menyalahkan Bali di tengah maraknya kasus COVID-19 di kalangan klub. Menurutnya, virus corona ada di mana-mana.
Javier Roca merespons wacana memindahkan lokasi BRI Liga 1 2021 ke tempat yang lebih aman. Bali dituding sebagai penyebab utama maraknya penularan virus corona ke peserta Liga 1.
Salah satu keluhan soal Bali datang dari Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic. Ia menyebut pemain tak fokus berkompetisi karena banyak lokasi wisata di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Javier Roca tak sependapat dengan Dragan Djukanovic. Menurut Javier Roca, virus corona ada di mana saja sehingga yang perlu dilakukan peserta adalah menegakkan protokol kesehatan.
"COVID-19 ini ada di mana-mana, tidak hanya di Bali. Jadi, jangan salahkan karena kita bermain di Bali," kata Javier Roca, Senin (7/2/2022).
"Karena kami juga tidak bisa hindari COVID-19. Hati-hati dalam berbicara. Kami datang ke Bali bukan untuk liburan. Semua pemain profesional, ke sini untuk bermain sepakbola," ujarnya.
Eks pemain Persija Jakarta itu menilai memindahkan lokasi Liga 1 bukan solusi. Tak ada lokasi selain Bali yang dianggap lebih baik untuk menghindari penularan virus corona.
Adapun varian Omicron COVID-19 memang tengah melanda Indonesia. Angka kasus COVID-19 di dalam negeri bahkan sempat menyentuh angka 30 ribuan lebih dalam sehari.
"Perlu diketahui Bali ini adalah wilayah Indonesia, jadi sama seperti Jawa, Sumatera, Papua. Bali juga layak menyelenggarakan kompetisi sepakbola," tutur Javier Roca.
Sementara itu, pemindahan lokasi bukan satu-satunya wacana di Liga 1. Ada juga wacana menyetop kompetisi untuk sementara waktu.
Soal ini, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah sepakat tetap melanjutkan kompetisi. PT LIB bahkan menilai penyetopan kompetisi malah akan membuat pemain tidak terpantau.
"Kami membaca referensi dari liga-liga di Eropa, bahwa liga lanjut yang penting pemain nggak kurang. Kalau soal penanganan itu yang kami prioritaskan sekarang," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, kepada detikSport.
"Kalau ditunda kami nggak bisa menangani, nanti sama saja menyebarkan (COVID-19) saat ditunda. Kenapa sekarang liga tetap jalan? Pemain (positif COVID-19) dikarantina, tempat karantina buat yang terpapar dikarantina di tempat isolasi terpadu (Isoter)," ujarnya.
(ran/ran)