Pesepakbola muda asal Surabaya, Ahmad Faruq Idhom Afi, menghembuskan nafas terakhirnya Rabu (9/2) usai berjuang melawan sakit yang ia derita.
Afi meninggal dunia setelah dirawat tiga pekan di RSUD Dr Soewandhie. Terhitung sejak Pemkot Surabaya memberikan intervensi dan merujuk Afi ke RS, agar mendapatkan perawatan intensif sejak Rabu (19/1).
Afi merupakan salah satu pemain yang sempat mengikuti seleksi Tim Nasional Indonesia U-16. Afi sempat mengikuti panggilan seleksi Timnas di bawah naungan Pelatih Bima Sakti. Namun dia tidak bisa meneruskan itu, dikarenakan jatuh dari dalam rumah dan mengalami penyumbatan otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum sakit, Afi mendapat panggilan Timnas U-16 dan lolos pada seleksi pertama. Pada panggilan kedua tak bisa hadir karena sakit.
Afi memang sering mengikuti pertandingan sepak bola di tingkat Kota. Bahkan beberapa kali ia mendapatkan piala dan piagam dalam pertandingan sepak bola. Seperti juara harapan Piala Wali Kota Surabaya 2016, dan juara turnamen Piala Mitra Surabaya.
"Saya dapat kabar, adik Afi pernah ikut seleksi sepakbola nasional PSSI dan kemarin sakit karena jatuh, hari ini meninggal dunia di rumah sakit. Saya mohon doanya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (9/2/2022).
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK dan Istri Wali Kota Surabaya, Rini Indriyani langsung takziah ke rumah duka. Tepatnya di Jalan Simorejo 11/11A RT 05 RW 02 Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Saat Rini datang, tangis Farida, ibunda almarhum tak terbendung. Rini langsung memeluk Farida dan menguatkan hatinya tepat di hadapan jenazah Afi.
"Ya Allah, hati saya runtuh melihat Mama (Ibu) ananda Afi yang begitu kuat dan tangguh. Ibu (Farida) harus kuat nggih," kata Rini kepada Ibunda Afi.
Rini juga beberapa kali menepuk-nepuk bahu Ibunda Afi sembari meminta agar mengikhlaskan kepergian putranya. Beberapa kali, Rini juga terlihat mengusap air matanya, ketika menyaksikan langsung jenazah Afi sudah tertutup kain jarik.
"Tidak mungkin Allah menguji umatnya di batas kemampuan. Tenang nggih (ya) Bu, kita doakan terus Afi. Ibu sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita kirimi adik Afi doa terus nggih (ya). Kita berikan yang terbaik buat adik Afi dan Allah sudah ngasih jalannya. Ibu harus ridho (ikhlas) nggih (ya)," ujarnya.
Setelah doa bersama selesai, jenazah Afi disalatkan ke masjid terdekat. Kemudian, jenazah langsung diberangkatkan untuk dimakamkan ke Kabupaten Bangkalan, Madura, di desa asal Ibundanya.
(krs/rin)