Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) periode punya tiga program yang diusung untuk kepengurusan periode 2021-2025. Salah satunya kompetisi berjenjang.
ASBWI adalah asosiasi di bawah PSSI dan memiliki 1 suara di Kongres PSSI. Pada 11 Desember 2021, Nadalsyah terpilih sebagai ketua ASBWI secara aklamasi.
Kepengurusan ASBWI pimpinan Nadalsyah baru saja dilantik PSSI di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Sabtu (19/2/2022). Prosesi pelantikan dilakukan oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, ASBWI mencanangkan tiga program yang akan dikerjakan dalam kepengurusan mereka. Sepakbola putri butuh dukungan ekstra untuk memperbaiki prestasi mereka.
Pertama, ASBWI akan fokus pada pengembangan organisasi, dengan cara mendorong terbentuknya klub amatir dan profesional sepakbola wanita, selain pembentukan ASBWI tingkat provinsi.
Kedua, ASBWI memastikan terselenggaranya pelaksanaan pengembangan kompetisi berjenjang dimulai dari kelompok U-10, U-12, dan U-17, hingga kelompok senior. Pengembangan pembinaan di kelompok U-17 juga menjadi prioritas karena ASBWI mempunyai target membantu PSSI sebagai tuan rumah Piala Asia U-17 yang akan dilaksanakan di Indonesia.
Ketiga, ASBWI meningkatkan digitalisasi dalam pengembangan sepakbola wanita. Hal tersebut dimulai dari penerapan pendaftaran pemain dan klub berbasis sistem registrasi online, yang terintegrasi dalam Sistem Informasi dan Administrasi PSSI (SIAP).
"Insha Allah, kami akan menjalankan amanah yang diberikan PSSI dan para pemilik suara, serta para stakeholder sepakbola wanita pada umumnya," kata Nadalsyah dalam rilis PSSI.
"Mari kita bersama-sama membina dan membangun segala aspek dalam sepak bola putri agar kelak bisa memberikan prestasi terbaik bagi bangsa dan negara," ujarnya menambahkan.
![]() |
Sepakbola wanita mendapat sorotan tajam setelah kegagalan total Timnas Indonesia Putri gagal total di Piala Asia Wanita 2022. Zahrah Muzdalifah Cs dicukur Australia 0-18, Thailand 0-4, dan Filipina 0-6.
Absennya kompetisi sepakbola wanita sejak 2020 ditengarai menjadi akibatnya. Kompetisi sepakbola wanita mutlak harus dijalankan untuk memperbaiki kualitas sepakbola wanita Indonesia.
"Kami yakin, ke depan kelak, di bawah kendali bapak H Nadalsyah dan rekan-rekan yang memiliki passion kuat untuk sepak bola wanita, kita akan melihat prestasi sepak bola wanita Indonesia akan lebih baik di masa mendatang," tutur Yunus Nusi dalam sambutannya.
(aff/nds)