Kepindahan Taisei Marukawa ke PSIS Semarang tidak terjadi begitu saja. Ada peran Kedubes Jepang dan Pratama Arhan yang membuat sang pemain ke kota Atlas.
Marukawa bersama Carlos Fortes diperkenalkan sebagai pemain baru PSIS pada, Jumat (1/4/2022). Keduanya langsung diperkenalkan sehari setelah berakhirnya BRI Liga 1 2021 pada, Kamis (31/3/2022).
Bagi PSIS, Marukawa bukan sosok baru meski sang pemain bermain untuk Persebaya Surabaya. Diam-diam sang pemain sudah lama mengagumi PSIS dan punya hubungan dekat dengan CEO A.S Sukawijaya alias Yoyok Sukawi.
"Kenal Marukawa sudah agak lama, beberapa kesempatan juga ngobrol. Marukawa anak baik, seperti anak kecil. Kadang malam-malam cerita, soal dia bikin gol dan assist," kata Yoyok Sukawi di kanal Youtube pribadinya.
"Kami sudah sering ngobrol. Kemudian nama Marukawa dan mulai muncul ada ketertarikan, siapa sih yang nggak mau Marukawa. Kalau klub punya target pasti mau pemain terbaik," ujarnya.
Dari hubungan itu, Marukawa juga sempat bertanya-tanya soal Stadion Jatidiri setelah di-launching. Marukawa pun terkesan dengan kandang dari PSIS yang telah selesai renovasi itu.
Setelah Marukawa menjadi target utama, PSIS melakukan lobi-lobi. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah melalui Kedubes Jepang.
PSIS punya hubungan baik dengan Kedubes Jepang setelah melepas Arhan ke Tokyo Verdy. Pihak Kedubes disebut Yoyok sangat menghormati PSIS, begitu juga Tokyo Verdy.
Pihak Jepang terkesan dengan keikhlasan PSIS melepas Arhan secara gratis demi karier sang pemain. Langkah PSIS ternyata tak sia-sia, hubungan baik dengan Jepang pun terjalin.
Bak gayung bersambut, Marukawa ternyata mengagumi Tokyo Verdy dan kagum ada pemain PSIS yang bergabung ke sana. Sementara Marukawa tak mendapat kesempatan bermain di Jepang, sehingga akhirnya berlabuh di Indonesia.
"Nah itu yang meyakinkan Marukawa. Kami meminta bantuan Tokyo Verdy, ada pemain bagus dari Jepang namanya Marukawa untuk ke PSIS setelah kontraknya berakhir. Akhirnya Marukawa menyampaikan pesan mau ke PSIS. Awalnya semua karena melepas Arhan ke Jepang," tutur Yoyok.
"Kontrak Marukawa berakhir 31 Maret, sebelum itu dia tak pernah berpikir keluar dari Persebaya. Bahkan dia itu masih menunggu tawaran baru, bagi kami inilah momentum. Marukawa menentukan pilihan itu pada detik-detik terakhir pada tanggal 31 itu," ucapya.
Yoyok sekaligus membantah kabar bahwa Marukawa direkrut dengan nilai fantastis. Meski begitu ia mengakui bahwa nilai kontrak Marukawa menjadi salah satu yang tertinggi.
Tapi nilainya masih berada dalam batas wajar. Ada peningkatan, tapi tidak besar mengingat kontrak di klub lamanya terbilang murah.
"Nggak sampai lima kali lipat, itu masih wajar. Tapi di PSIS cukup tinggi, yakni Marukawa, Fortes, dan Jonathan Cantilana. Itu cukup tinggi. Marukawa ini nominal nggak terlalu tinggi, dia itu tidak semata-mata uang," kata Yoyok.
Dibilang membajak sih nggak, dia bergabung ke PSIS setelah kontrak berakhir. Dibilang sudah sepakat sejak lama nggak benar, komunikasi iya," ucapnya.
(cas/krs)