Jelang KLB Asprov PSSI DKI, Voters Diminta Solid

Jelang KLB Asprov PSSI DKI, Voters Diminta Solid

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 13 Jun 2022 22:00 WIB
Logo PSSI
Foto: Randy Prasatya/detikcom
Jakarta -

Menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta, para pemilik suara menekankan kesolidan untuk mengusung calon ketua baru.

Asprov PSSI DKI akan mencari Ketua Umum baru menggantikan Brigjen Pol (Purn) Uden Kusuma. Pendaftaran calon ketua sudah dibuka beberapa pekan lalu, namun hanya 1 calon ketua, 1 calon wakil ketua, serta 5 calon Exco yang terdaftar dan diverifikasi.

Satu-satunya calon ketua yang terdaftar adalah H. Syahrial. Uden yang diisukan maju lagi, tak mendaftar. Asprov era Uden dkk diketahui tidak membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) selama peridoe kepengurusan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSSI kemudian menunjuk Haruna Soemitro sebagai Plt. Asprov DKI.roses menuju KLB masih gelap. Haruna saat ditanya wartawan malah mengelak jika dirinya jadi Plt, meski Sekjen PSSI, Yunus Nusi, membenarkan hal itu.

"Ada apa dengan Asprov PSSI DKI Jakarta, kok tanya saya. Tanya Jendral Besar Uden (Kusuma Wijaya, ketum lama-Red)," elak Haruna saat dimintai konfirmasi terkait KLB.

ADVERTISEMENT

Direktur Teknik Yayasan Urakan, Afrizal, merasa cemas jelang KLB. Dia khawatri ada calon yang bakal dipaksakan untuk menang dengan modal uang tanpa ada program.

"Kami sudah mendengar isu itu. Andai benar, dan calon yang dipaksakan itu hanya sekadar membawa uang dengan program standar, serta tak punya korelasi kuat dengan kemajuan sepakbola Jakarta, kami siap mengantisipasi," ujar Afrizal.

Afrizal telah sepakat bersama tim. Mereka akan kompak saat ada pihak lain yang ingin memecah dukungan kepada Syahrial. Seperti diketahui, sebanyak 19 voters telah mengusung Syahrial sebagai nakhoda baru Asprov PSSI DKI.

"Isu memecah kami sudah santer. Kami siap mengantisipasi. Kalau mereka kasih sesuatu, ya terima saja, tapi jangan pilih orangnya. Kami sudah yakin, bahwa Pak Syahrial dengan akses, koneksi, dan ketulusannya, siap membangun sepakbola Jakarta," papar Afrizal.

Menurutnya, saat klub-klub Liga 3 di Asprov PSSI DKI kemarin sulit mencari dana untuk ikut kompetisi, oleh pengurus lama malah digencet.

"Kami harus bayar uang pendaftaran, denda kartu di tiap laga. Nah sekarang ada orang yang mau menggratiskan kompetisi, bahkan berbagi keuntungan. Masa tak didukung?" ujar Afrizal.

CEO ABC Wirayudha FC, Mochamad Gurisco atau Riko, mengaku sudah lelah dengan kondisi sepakbola DKI Jakarta. Ia juga ingin ada harapan baru, melalui perubahan total dalam kepengurusan Asprov PSSI DKI.

"Anggota Asprov PSSI DKI sudah lelah melihat kondisi sekarang ini. Menyedihkan dan miris. Kami ingin sepakbola Jakarta kembali berjaya, bukan hanya di level nasional, tapi juga internasional," tandasnya.

Riko pun menyebut Syahrial sebagai sosok yang pantas untuk memberikan harapan baru bagi sepak bola Jakarta. Ada beberapa alasan Riko, kenapa ia ngotot mengusung Syahrial.

"Di antaranya, kondisi sepak bola Jakarta yang tengah terpuruk. Dua kali gagal lolos ke PON, padahal dana yang dikucurkan Pemprov DKI besar sekali. Tapi prestasi nol besar," ujarnya.

Syahrial adalah salah satu anggota dewan yang mengetuk palu terkait anggaran sepakbola DKI. Ia bisa dikatakan cukup tahu detail anggaran yang diberikan tak sepadan dengan prestasi.

Masalah lainnya yang membuat geram voters pada pengurus Asprov lama adalah tidak adanya LPJ. Riko juga membeberkan ketidakbecusan Asprov PSSI DKI pada Liga 3 2021.

Klub asal DKI harus pasang merek sponsor di jersey, tanpa kompensasi. Jika melanggar, akan didenda besar. Riko menilai, klub hanya jadi sapi perahan pengurus Asprov.

"Kami mendukung Pak Syahrial bukan karena materi. Jadi andai nanti ada calon ketum lain dipaksakan masuk dengan iming-iming sesuatu, kami kompak. Terima paketnya, abaikan orangnya. Pilihan tetap, tak berubah," pungkas Riko.




(ran/ran)

Hide Ads