Edo Febriansyah pernah dicaci setelah penampilannya di final Piala AFF 2020. Sekarang ia menjelma menjadi pemain yang sangat bersinar bersama RANS Nusantara FC.
Nama Edo pertama kali dikenal luas saat memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Saat itu ia cuma tampil sebanyak tiga kali, karena harus bersaing dengan Pratama Arhan.
Tapi yang paling diingat dari penampilan Edo adalah final leg pertama Piala AFF melawan Thailand. Bermain di laga penting sebagai pengganti Arhan yang absen, Edo terlihat jelas begitu gugup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posnya di bek kiri pun menjadi sasaran empuk pemain-pemain Thailand dalam melancarkan serangan. Thailand akhirnya menang 4-0 dengan beberapa gol mereka itu lahir dari proses mengeksploitasi area bermain Edo.
Sontak banyak yang mempertanyakan alasan Shin Tae-yong memanggil Edo. Ia memang relatif kurang dikenal dan keputusan Shin Tae-yong memanggilnya dinilai terlalu riskan.
Tak sedikit yang melayangkan cacian ke pemain yang kini berusia 25 tahun. Publik menilai ia belum pantas untuk mengenakan seragam Garuda.
Meski begitu, Edo nyatanya selalu nyaris tampil istimewa kala kembali ke klubnya saat itu yakni Persita Tangerang. Permainannya eksplosif, mengacak-acak sisi bertahan tim lawan menjadi keahliannya.
Tak jarang ia melakukan aksi body-feint untuk menipu lawan, lalu cutting inside, dan melepaskan tendangan jarak jauh. Tendangannya juga akurat, beberapa kali sampai harus membuat kiper-kiper lawan bekerja keras untuk melakukan tepisan.
Dengan gaya khasnya itu pula Edo pernah mencetak gol pada Liga 1 2021 saat Persita ditahan Bhayangkara FC 2-2. Edo melepaskan tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti.
Meski berposisi sebagai bek kiri, ia aktif bermain menyerang dan kerap menciptakan peluang buat dirinya sendiri. Aksi-aksi pemain kelahiran 1997 itu makin terlihat bersama RANS yang diperkuatnya sejak Liga 1 2022.
Baca juga: Persebaya Vs RANS: Bajul Ijo Tumbang 1-2 |
Pelatih RANS Rahmad Darmawan melihat potensi itu, Edo kadang dimainkan sebagai pemain sayap karena kemampuannya menyerangnya memang lebih menonjol. Terbaru, Edo mencetak brace saat yang membawa RANS comeback 2-1 atas tuan rumah Persebaya Surabaya, Kamis (15/9).
Dua gol Edo tak terlepas dari kejelian Rahmad Darmawan memainkannya lebih ke depan. Ia mengubah strategi di tengah laga saat RANS tertinggal 0-1 dari Persebaya.
Gol pertama ia menyambar bola rebound, sedangkan gol kedua ia melakukan aksi tipuan ke kiper saat mendapatkan bola di depan gawang.
"Saya hanya sedikit agak marah karena babak pertama pemain membawa bola tidak penting. Saya tidak bisa menyalahkan karena jarak yang jauh antara lini depan dan tengah. Karena kami tidak pakai winger, tetapi pakai wing back," kata Rahmad Darmawan saat memberikan keterangan seusai laga.
"Makanya tadi saya coba mengubah segala resiko, pemain lebih ofensif dengan 4-3-3, menempatkan Edo di pemain wing bek sebelumnya, kemudian menjadi winger di kiri. Dan alhamdulillah ada perubah itu. Pemain dapat Momentum," kata dia terkait perubahan posisi Edo yang membuahkan hasil.
Sementara itu, Edo mengaku sangat bersyukur golnya bisa menjadi penentu 3 poin buat RANS. Kemenangan ini sekaligus menjadi yang pertama buat RANS dalam laga tandang dalam kiprah mereka di Liga 1.
Ia juga bahagia bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Terutama soal perubahan posisinya dari bek kiri menjadi winger kiri.
"Saya sebagai pemain bersyukur bisa meraih kemenangan poin di sini. Itu semua tidak luput dari kerja keras para pemain dan penting pemain semua menjalankan instruksi pelatih," kata Edo.
"Itu ada perubahan babak kedua dan terbukti kami bisa menjalankan instruksi pelatih. Bisa meraih tiga poin," ucapnya.
Jika konsisten, bukan tidak mungkin Edo akan menjadi kandidat kuat pengisi reguler bek kiri Timnas Indonesia. Apalagi pemain utama di posisi itu yakni Pratama Arhan justru layu bersama Tokyo Verdy di Jepang karena cuma main sekali sejak bergabung ke sana pada Februari tahun ini.
(cas/aff)