Jokowi: Sportivitas, Kemanusiaan, & Persaudaraan Harusnya Dijaga

Jokowi: Sportivitas, Kemanusiaan, & Persaudaraan Harusnya Dijaga

Muhammad Robbani - Sepakbola
Minggu, 02 Okt 2022 11:30 WIB
This picture taken on October 1, 2022 shows security personnel (lower) on the pitch after a football match between Arema FC and Persebaya Surabaya at Kanjuruhan stadium in Malang, East Java. - At least 127 people died at a football stadium in Indonesia late on October 1 when fans invaded the pitch and police responded with tear gas, triggering a stampede, officials said. (Photo by AFP) (Photo by STR/AFP via Getty Images)
Momen kericuhan di Stadion Kanjuruhan (Foto: AFP via Getty Images/STR)
Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo menyesali tragedi meninggalnya ratusan suporter di Malang. Seharusnya semangat sportivitas, kemanusiaan, dan persaudaraan dijaga.

Terkini, sudah dilaporkan ada 130 orang yang menjadi korban nyawa dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Penyebab awal kericuhan adalah suporter masuk ke lapangan untuk meluapkan kekecewaannya lantara Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3.

Pihak kepolisian kemudian meresponsnya dengan menembakkan gas air mata. Fatalnya gas air mata disemprotkan ke arah tribune penonton yang diisi sekitar 42 ribu orang dari kapasitas asli 38 ribu penonton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak yang sesak napas karena stadion penuh, sehingga menimbulkan 130 orang akhirnya tewas. Presiden Jokowi begitu kecewa dengan tragedi sepakbola dengan jumlah korban tewas terbesar kedua di dunia ini.

"Saya menyesalkan tragedi ini dan saya harap ini tragedi terakhir. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan tragedi seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan Bangsa Indonesia harus kita jaga bersama," kata Jokowi, dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ujarnya.

Secara khusus Jokowi meminta kepada PSSI untuk menghentikan sementara laga sepakbola, secara khusus Liga 1. Ia memerintahkan PSSI untuk mengevaluasi prosedur sistem keamanan laga sepakbola.

Lalu ia juga memerintahkan untuk Polri mengusut tuntas penyebab tragedi ini. Dengan begitu akan bisa menjadi pembelajaran agar kejadian serupa tak akan terulang lagi.

"Saya juga telah perintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur penyelenggaraan," tutur Jokowi.

"Khusus kepada Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," ucap Jokowi.




(cas/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads